Menurutnya juga harga aset berisiko termasuk rupiah pun berpotensi dalam tekanan.
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun sudah bergerak di bawah 3 persen yakni di kisaran 2,88 persen.
Sedangkan menurut analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX), Revandra Aritama mengatakan bahwa kenaikan inflasi Indonesia yang mengimbas tekanan pada rupiah.
Baca Juga: Harry Styles Batalkan Konser di Kopenhagen usai Adanya Insiden Penembakan: Saya Hancur
"Rupiah mengalami tekanan imbas kenaikan inflasi Indonesia," kata Revandra saat dihubungi di Jakarta pada hari Jumat.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 0,61 persen secara bulanan (mom) pada Juni 2022.
Atau adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) daro 110,42 pada Mei menjadi 111,09.
Penyumbang inflasi pada Juni utamanya berasal dari komoditas cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam ras.
Adapun inflasi secara tahunan (yoy) tercatat sebesar 4,35 persen atau menjadi inflasi yang tertinggi sejak Juni 2017 dengan inflasi 4,37 persen(yoy).***