Yakin Pemerintah Siap Hadapi Resesi, Luhut Binsar Pandjaitan: Infrastruktur dan Program Kita Kuat

- 14 Agustus 2020, 20:08 WIB
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. /Instagram.com/luhut.pandjaitan

PR BEKASI - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah siap menghadapi resesi karena memiliki persiapan infrastruktur dan program yang kuat.

Dirinya juga menegaskan bahwa pemerintah selalu mengambil keputusan secara terukur karena memiliki data dan informasi yang paling lengkap.

Dengan begitu, ia meyakini bahwa proses pengambilan keputusan tidak akan mungkin orang lain lebih baik dari mereka.

Baca Juga: Peran MUI Soal Fatwa Halal Dipangkas, DPR: RUU Ciptaker Jangan Dipaksakan Dibahas 

“Data-data, informasi, dan intelijen kami punya lebih baik sehingga pengambilan keputusan betul-betul dilakukan secara terukur," katanya dalam pidato ilmiah memperingati Dies Natalies IV Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia yang disiarkan daring di Jakarta seperti dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Jumat, 14 Agustus 2020.

Tak hanya itu, Luhut juga menjelaskan, pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa tumbuh nol persen atau positif 0,5 persen dan kemungkinan terburuk mencapai negatif 0,5 persen.

"Ya kalau resesi terjadi, ya bisa saja terjadi. Tapi kita siap menghadapi itu semua karena infrastruktur yang kita buat, program yang kita buat, eksekusi yang kita buat, kita feel comfortable (masih nyaman)," katanya.

Luhut menjelaskan, istilah comfortable bukan merupakan opini pribadinya. Namun, hal itu muncul lantaran banyak institusi internasional, mulai dari IMF, Bank Dunia hingga berbagai lembaga pemeringkat kredit internasional.

Baca Juga: Megawati Soekarnoputri raih penghargaan dari Jokowi, PDIP: Kami Bangga atas Jasa dan Prestasi Beliau 

Ia menuturkan secara rutin memberikan paparan mengenai kondisi ekonomi dan penanganan Covid-19 ke lembaga-lembaga tersebut. Hal itu dilakukan juga sebagai upaya mendapatkan masukan atas kebijakan-kebijakan yang dilakukan Indonesia dalam upaya memulihkan ekonomi di tengah pandemi.

"Mereka selalu katakan program kita itu program yang sangat komprehensif, maybe some extend the best among emerging market (di beberapa bagian yang terbaik di antara negara berkembang lainnya). Jadi, sebenarnya eksekusi kita ini yang paling penting. Program sudah begitu bagus disusun," katanya.

Ia juga menyebut dengan informasi yang lengkap dan kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang rinci dan tidak ragu mengecek langsung hingga tingkat bawah, kebijakan akan diputuskan secara terukur.

Baca Juga: Tepis Isu Adanya Koalisi dengan Jokowi, PAN: Dukung Gibran Rakabuming karena Layak Dicalonkan! 

"Apalagi dengan Presiden Jokowi yang mau ngecek ke bawah, itu betul-betul sangat membuat kita tajam buat keputusan," katanya.

Luhut pun mengaku sedih melihat banyak kalangan intelektual yang hanya melihat kebijakan sepotong-sepotong lalu langsung memberi komentar.

Ia mencontohkan saat pemerintah memutuskan untuk memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di saat banyak pihak mendesak untuk diberlakukan penguncian (lockdown).

"Kita terus terang Maret-April itu agak grogi karena orang desak lockdown. Tapi, kami sarankan Presiden untuk tenang dulu, karena ini barang baru dan kita belum tahu ini. Kita kaji, lihat, akhirnya sepakat jangan lockdown. Padahal, di luar ada yang kasih (pilihan lockdown) meski informasinya cuma satu. Kita (pemerintah) kan dengar semua," katanya.

Baca Juga: Sengketa Laut China Selatan Kian Memanas, Negara ASEAN 'Dibungkam' oleh Bantuan dari Tiongkok 

Kini, ekonomi sejumlah negara yang menerapkan lockdown jeblok. Sementara Indonesia, yang di awal dikritik karena keputusan PSBB, justru kini dipuji banyak pihak karena berhasil menekan perlambatan ekonomi karena dampak lockdown.

"Begitu terapkan PSBB, India lockdown, negara mana (lakukan) lockdown, boom! Ekonominya jeblok. Sekarang orang puji kita tidak melakukan lockdown ini," katanya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x