Tantangan Inflasi 2021 Lebih Berat, Ketua Banggar DPR RI: Kami Khawatir Upaya Gubernur BI Sia-sia

- 11 September 2020, 16:27 WIB
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (kiri) Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kanan).
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (kiri) Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kanan). /ANTARA/Hafidz Mubarak A/nz

Sementara itu Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah berharap agar Bank Indonesia menjaga stabilitas sistem keuangan tahun 2021.

"Karena kami khawatir upaya yang dilakukan Gubernur BI akan menjadi sia-sia bagi kita semua, kalau tidak ada di antara kita koordinasi baik di semua lini," ucapnya.

Baca Juga: Cegah Penularan Covid-19, Pengamat: Objek Wisata Wajib Jalankan Protokol Kesehatan Ketat

Ia juga mendorong Bank Indonesia mendukung stabilitas pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebagai salah satu basis pembiayaan dalam APBN 2021.

Inflasi mengacu pada penurunan daya beli mata uang. Jumlah uang yang kamu miliki saat ini bisa digunakan untuk membeli sebuah barang tertentu. Namun setelah terjadi inflasi, kamu memerlukan jumlah uang yang lebih banyak untuk membeli barang yang sama.

Dengan turunnya daya beli, maka biaya hidup standar menjadi lebih tinggi daripada sebelum inflasi. Konsekuensinya, orang-orang dituntut untuk menghasilkan lebih banyak uang daripada sebelumnya.

Baca Juga: Bersiap PSBB Total, Pemkot Jakarta Pusat Akan Lakukan Penyemprotan Disinfektan Kembali

Sebab untuk bisa mendapatkan barang atau jasa yang sama, mereka harus membayar lebih mahal.

Pengaruh inflasi terhadap ekonomi suatu negara cukup besar. Karena itulah negara begitu takut tidak bisa mengendalikan laju inflasi.***

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah