Atasi Ketergantungan Impor, Pemerintah Diminta Tingkatkan Komoditas Holtikultura

- 19 September 2020, 09:33 WIB
Komoditas holtikultura di Indonesia.
Komoditas holtikultura di Indonesia. /Kementan

PR BEKASI – Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan meminta pemerintah untuk dapat memperketat impor pangan.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Sabtu, 19 September 2020, Johan juga ingin pemerintah meningkatkan produksi daya saing komoditas holtikultura dalam rangka mengatasi ketergantungan terhadap impor.

“Ketergantungan bahan pangan seperti bawang putih harus segera dihentikan karena impor itu hanya sebagai salah satu opsi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri setelah pemerintah melakukan upaya peningkatan produksi dalam negeri,” kata Johan dalam siaran persnya.

Baca Juga: Ketua KPU Positif Covid-19, Pemerintah Diminta Tinjau Ulang Pembatalan Pilkada 2020

Johan meminta pemerintah agar dapat segera memperketat kebijakan impor holtikultura antara lain dengan memperketat semua akses pintu masuk impor.

Johan menjelaskan bahwa hal tersebut dilakukan untuk mewaspadai ancaman organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) yang terbawa dari bahan pangan impor.

“Saat ini kita harus lebih waspada terhadap ancaman serangga penyakit yang terbawa dari produk impor  karena ini akan menghancurkan kawasan produksi pertanian dalam negeri,” kata Johan, menambahkan.

Selain itu, Johan juga berharap pemerintah memprioritaskan pengembangan holtikultura dalam negeri.

Baca Juga: Dolar dan Optimisme Investor Melemah, Harga Emas Malah Bangkit

Terutama dengan harus segera memfasilitasi benih atau bibit yang berkualitas, sarana prasarana produksi, pengolahan pasca panen, dan memberikan akses pasar kepada petani.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia (Aspphami) dapat menjadi bagian penting dalam pengendalian hama dan bakteri pada semua komoditas pangan yang diimpor maupun ekspor.

Dalam pembukaan Musyawarah Nasional IV Aspphmi, Syahrul Yasin Limpo meminta agar asosiasi mampu bekerja sama dengan Badan Karantina Pertanian.

Hal tersebut  bertujuan untuk melakukan pemindaian pada setiap komoditas pangan yang masuk ke Indonesia.

Baca Juga: Pelaku Lulusan PTN Ternama, Berikut 7 Fakta Baru Mutilasi di Apartemen Kalibata City

“Semua pintu keluar masuk ekspor impor harus dipastikan bebas dari hama dan bakteri. Kita semua harus bisa memperkuat negara ini dengan baik,” kata Mentan saat membuka Musyawarah Nasional IV Aspphmi di Bekasi, Jawa Barat pada Kamis, 10 September 2020 kemarin.

Syahrul juga mengungkapkan bahwa penyebaran hama dan bakteri harus benar-benar diperhatikan secara serius untuk memastikan masyarakat dalam kondisi sehat.

Hama dan bakteri tidak boleh masuk ke dalam produk maupun makanan Indonesia.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x