Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa Indonesia dapat memanfaatkan stimulus dana, termasuk untuk sektor pariwisata. Tahun ini pemerintah memperoleh dana sebesar 895 triliun.
Stimulus akan diberikan dalam bentuk diskon paket pariwisata sebesar 50 persen untuk setiap Nomor Induk Kependudukan (NIK).
“Maksimum diskon Rp2.35 juta per NIK. Dengan hal ini, diharapkan terjadi multiplier effect sebanyak 4.58 kali sampai 5.85 kali atau senilai dengan Rp.93.4 triliun sampai Rp11.39 triliun,” ucap Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca Juga: Laris di India, Mobil 'KIA Sonet' Buatan Korsel Ini Siap Dipasarkan Juga di Indonesia
Wishnutama menyebutkan bahwa Kemenparekraf menyiapkan anggaran Rp3.8 triliun untuk berbagai program properti seperti Hibah Pariwisata, Sertifikat CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, dan Environmental Sustainability), stimulus reaktivasi pariwisata, dan fasilitas hotel dengan 3 kali makan dan isolasi mandiri.
Stimulus reaktivasi pariwisata berupa diskon wisata 50 persen akan dimulai setelah vaksinasi berjalan.
Pemerintah akan menyediakan sertifikat CHSE gratis untuk tempat wisata dengan tujuan untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan dengan baik di destinasi wisata yang akan dikunjungi oleh masyarakat.***