Di Hadapan IMF, Gubernur BI Bongkar Strategi Bauran Indonesia Hadapi Covid-19

- 14 Oktober 2020, 19:25 WIB
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. /ANTARA

Baca Juga: Timnas U-19 vs Makedonia Utara, Beckham Putra: Kami Harus Selalu Fokus 

Sehingga, BI melakukan intervensi nilai tukar baik melalui spot, domestic non delivery forward (DNDF) atau transaksi derivatif valas terhadap rupiah dan membeli SBN yang dilepas investor asing di pasar sekunder.

“Ini lebih efektif dalam stabilitasi nilai tukar untuk tujuan stabilitas harga dan juga stabilitas SBN pemerintah untuk sistem keuangan,” katany.

Bauran kebijakan kedua, lanjutnya, berkaitan dengan kebijakan moneter untuk stabilitasi harga dan makroprudensial untuk stabilitas sistem keuangan.

Menurut Perry Warjiyo, di Indonesia perputaran keuangan lebih banyak berkaitan dengan kredit dan juga dengan komoditas, properti serta utang luar negeri.

Baca Juga: Mendapat Tekanan dari Rakyat pada Masa Pemerintahannya, Mahfud MD: SBY Menangis di Pesawat 

“Contohnya, ketika pandemi di mana keluar dana, kami intervensi FX Market, obligasi pemerintah, dan juga menurunkan suku bunga serta merelaksasi kebijakan makroprudensial,” kata Perry Warjiyo.

Perry mengungkapkan beberapa relaksasi dalam kebijakan makro prudesial yakni, menurunkan rasio loan to value (LTV) atau rasio antara nilai kredit terhadap nilai agunan atau memperketat rasio likuiditas financing to funding ratio (FFR).

“Ini juga membantu mengelola perputaran kredit. Dengan melakukan itu juga membantu mengelola permintaan agregat dan membantu respons kebijakan suku bunga dalam mencapai stabilitas harga,” kata Perry.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x