Neraca Perdagangan RI Meningkat, BPS: Kita Surplus 2.4 Miliar

- 15 Oktober 2020, 18:41 WIB
Ilustrasi neraca perdagangan RI yang mengalami peningkatan surplus pada tahun 2020.
Ilustrasi neraca perdagangan RI yang mengalami peningkatan surplus pada tahun 2020. /DOK.PR/

PR BEKASI – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan mengenai rincian perdagangan Republik Indonesia sampai September 2020.

Indonesia saat ini masih berada di tengah pandemi yang mau tidak mau juga berdampak terhadap perekonomian negara, namun hal ini tidak berarti perdagangan Indonesia terhenti.

Beberapa sektor di Indonesia memang mengalami kelesuan, tapi sektor lainnya tetap berjalan, bahkan bisa menyumbang jumlah yang besar untuk neraca perdagangan RI. Sektor yang tetap berjalan misalnya adalah sektor pertanian.

Baca Juga: Rekomendasi 4 Aplikasi Reksa Dana yang Cocok untuk Para Pemula, Bisa Bayar Lewat ShopeePay

Neraca perdagangan RI mengalami surplus 2.44 miliar dolar AS dengan nilai ekspor 14.01 dan impor 11.57 miliar dolar AS yang memicu Indonesia mengalami surplus untuk kelima kalinya tahun ini sejak Mei 2020.

"Surplus yang terjadi pada September 2020 lebih besar dibandingkan bulan Agustus juga lebih besar dibandingkan September tahun sebelumnya yang mengalami defisit 13.3 juta dolar AS," ucap kepala BPS, Suhariyanto, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Kamis, 15 Oktober 2020.

Perdagangan Indonesia mengalami surplus dengan beberapa negara pada bulan September tahun ini di antaranya dengan Amerika Serikat surplus 1.08 miliar dolar AS, India surplus 562.5 juta dolar AS, dan dengan Filipina surplus 491.2 juta dolar AS.

Baca Juga: Banyak Berita Menyesatkan, Iblis Adalah Suri Teladan Pertama Penyebar Hoaks

Neraca perdagangan RI pada Mei 2020 juga mengalami surplus sebesar 2.09 miliar dolar AS, Juni surplus 1.27 miliar dolar AS, Juli surplus 3.26 miliar dolar AS, dan Agustus surplus 2.33 miliar dolar AS.

"Selama September kita surplus 2.4 miliar dolar AS. Bisa saya simpulkan bahwa ekspor mulai meningkat, ekspor industri juga mulai bergerak, impor bahan baku dan barang modal juga baik. Mari kita bersama berupaya agar perekonomian Indonesia semakin membaik," tambah Suhariyanto.

Surplus yang terjadi pada September tahun ini merupakan surplus terbesar selama lima bulan terakhir di tahun 2020.

Baca Juga: Terkait Pemulihan Ekonomi, Peneliti Minta Pemerintah Jaring Aspirasi Masyarakat Soal Omnibus Law

Akan tetapi, perdagangan dengan beberapa negara memang masih mengalami defisit pada periode tersebut. Misalnya dengan Tiongkok defisit sebesar 879 juta dolar AS, Ukraina 140 juta dolar AS, dan Brasil 119 juta dolar AS.

Neraca perdagangan Indonesia secara total sejak Januari hingga September 2020 menngalami surplus sebesar 13.51 miliar dolar AS. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

Surplus di tahun 2020 relatif mengalami peningkatan setiap bulannya sampai akhirnya surplus terbesar selama lima bulan berutur-turut terjadi pada September 2020.

Baca Juga: Bicara Demo Omnibus, dr Tirta: kok Sampeyan Berani-beraninya Keluarkan Pengesahan di Kala Pandemi?

Tahun lalu, pada periode yang sama, Indonesia mengalami defisit dan sekarang mengalami surplus, sehingga ini menunjukkan terjadinya peningkatan dari perdagangan RI.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x