PR BEKASI - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa kini Indonesia resmi mengalami resesi.
Menurut catatan BPS yang dirilis dalam situs resminya pada Kamis, 5 Oktober 2020 kemarin, ekonomi dalam negeri minus 3,49 persen pada kuartal III 2020.
Menyusul hal itu, jumlah orang miskin baru di Indonesia pun diprediksi akan bertambah dan pengangguran pun akan semakin meningkat.
Baca Juga: Gunakan Jet Pribadi, Menteri Suharso Monoarfa Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Gratifikasi
Menurut Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara, resesi tersebut akan menurunkan secara signifikan pendapatan di kelompok masyarakat menengah dan bawah.
“Selain itu, desa akan jadi tempat migrasi pengangguran dari kawasan industri ke daerah-daerah karena gelombang PHK massal,” ujar Bhima sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI, Jum'at, 6 November 2020.
Tak hanya itu, dirinya juga menjelaskan bahwa resesi juga akan mempersulit angakat kerja baru, sehingga akan semakin sulit bersaing karena menurunnya lowongan pekerjaan.
Baca Juga: Agendanya Terancam Gagal, Setibanya di RI, Rizieq Shihab Harus Isolasi Mandiri Selama Dua Pekan