Sumbang Pertumbuhan Ekonomi Kreatif Tertinggi, Kemenparekraf Luncurkan Buku Pedoman bagi Desainer

- 15 November 2020, 16:48 WIB
Kemenparekraf meluncurkan buku proyek desain bagi calon desainer..
Kemenparekraf meluncurkan buku proyek desain bagi calon desainer.. /Kemenparekraf

PR BEKASI - Seiring dengan berkembangnya calon desainer muda di Indonesia dengan tuntutan di bidang desainer sehingga dibutuhkan aturan dan standardisasi dalam sebuaah desain.

Aturan dan dasar seorang desainer haruslah berdasar pada bidangnya. Dengan aturan dan dasar tersebut maka terciptalah suatu inspirasi untuk berkarya, tentunya semua itu harus banyak dukungan dan apresiasi.

Dukungan tersebut datang salah satunya dari Pemerintah tentang bagaimana membangkitkan dukungan untuk calon desainer desainer muda di Indonesia.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Pzifer Diklaim Paling Efektif Saat Ini, Pasangan Muslim Ini Jadi Sorotan 

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pun meluncurkan buku “Proyek Desain: Dasar Pengadaan & Pengelolaan Jasa Desain di Indonesia” sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi sekaligus memunculkan regenerasi desainer andal di Tanah Air.

Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Wawan Rusiawan saat kegiatan Bincang Ragam Desain Episode 4 dengan tema “Sosialisasi Dasar Pengadaan dan Pengelolaan Jasa Desain” di Kebun Ide, Tangerang Selatan, Jumat 13 November 2020, menjelaskan, buku tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi anak muda yang sedang belajar tentang desain.

Buku ini disusun hampir dua tahun dan melibatkan enam asosiasi yakni ADGI (Asosiasi Desainer Grafis Indonesia), AIDIA (Asosiasi Profesional Desain Komunikasi Visual Indonesia), ADPII (Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia), HDII (Himpunan Desainer Interior Indonesia), HDMI (Himpunan Desainer Mebel Indonesia), dan IFC (Indonesia Fashion Chamber).

Baca Juga: Pernah Bertemu Habib Rizieq, Hotman Paris: Beliau Ngefans Sama Gus Hotman! 

Dalam acara tersebut turut hadir, anggota Dewan ADPII Damang Sarumpaet, Ketua Bidang Sertifikasi HGII Quartanti Djojowijoto, Perwakilan dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Seno Haryo Wibowo.

"Diharapkan buku ini dapat memberi manfaat yang besar bagi regenerasi desainer dan industri desain Indonesia, serta tentunya menginspirasi desainer-desainer muda untuk terus berkarya,” tuturnya.

Wawan Rusiawan menjelaskan, desain merupakan bidang utama ekonomi kreatif yang mencatat pertumbuhan yang tinggi setiap tahunnya. Desain interior memiliki pertumbuhan 6,1 persen, Desain Produk mencetak angka 8,1 persen, dan Desain Komunikasi Visual berada pada angka 5,9 persen.

Angka-angka tersebut melebihi pertumbuhan ekonomi kreatif nasional sendiri yang sebesar 5,06 persen pada tahun 2017.

Baca Juga: Brimob 'Campuri' Urusan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia, Ini Penjelasan KPK 

“Kemenparekraf sangat mendukung asosiasi desain ini untuk terus menggali potensi yang ada dan kami memiliki kewajiban meningkatkan marwah mereka. Para desainer perlu mendapatkan apresiasi terhadap profesi yang lebih. Ini sangat penting bagi peningkatan daya saing ekonomi kreatif ke depan yang luar biasa," ucap Wawan.

"Kami berharap buku ini bisa menjadi rujukan dan pedoman bagi semua pemangku kepentingan terkait. Bahkan kedua buku berikutnya yaitu Standar Harga Jasa Desain dan Standar Remunerasi Desainer yang rencananya akan dirilis tahun depan diharapkan dapat memperkuat landasan pengembangan ekosistem desain Indonesia. Muara akhirnya tentu saja bidang desain dapat meningkatkan kontribusinya bagi Nilai Tambah Bruto/Produk Domestik Bruto Ekonomi Kreatif Indonesia,” tuturnya.

Sementara itu, anggota Dewan ADPII Damang Sarumpaet menjelaskan, buku ini membuat desainer Tanah Air memiliki satu pedoman atau landasan mengenai kegiatan desain yang sama. Supaya kami memiliki jalur yang tepat untuk memperjuangkan profesi masing-masing.

Baca Juga: Utang Menumpuk Hingga Bunuh Istri dan Anaknya, Pria Ini Tidur dengan Jasad Keduanya Selama 7 Hari 

“Menghargai desain bukan hanya output-nya saja, ada proses yang harus dijalani. Harapannya output-nya memiliki value dan diterima baik itu oleh klien ataupun audiensnya. Diharapkan dapat memberikan apresiasi yang tinggi kepada desainer dan karyanya serta menjalin komunikasi yang baik dan erat antara desainer dan klien,” katanya.

Buku proyek desain sendiri merupakan buku pertama dari tiga seri buku yang tengah disusun dan diterbitkan oleh Kemenparekraf/Baparekraf yang secara keseluruhan akan berisi sembilan bab pembahasan.

Tiga di antaranya merupakan bahasan utama yakni tentang pemahaman desain, proyek desain, dan asosiasi desain di Indonesia.

Ada juga pembahasan tambahan seperti jenis pengadaan proyek desain, mengenal pekerjaan, membuat pembiayaan hingga memilih desainer yang tepat dan yang terakhir ada pembahasan tentang aspek hukum & etika profesi desain di Indonesia.

Buku ini dapat diunduh secara gratis di situs www.kemenparekraf.go.id.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Kemenparekraf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x