Network
"Karena Bu Risma kan marahnya kepada orang yang tepat. Aku kan komedian, tujuannya menghibur, konteksnya komedi. Kecuali aku korupsi, tidak disiplin, ribut pas upacara, mungkin bisa dimarahi, kalau komedian kan cuma bercanda," tutur Babe Cabita.
Lebih lanjut, Babe Cabita mengatakan bahwa awalnya dia merasa video parodi Mensos Risma tidak akan menjadi masalah.
Apalagi sehari sebelum membuat konten tersebut, dirinya sempat berbincang-bincang dengan Menparekraf Sandiaga Uno, yang memintanya memperbanyak konten komedi saat masa pandemi Covid-19 untuk meningkatkan imun.
"Gak ada kata beres atau gak beres ya. Intinya aku menyampaikan kalau aku bikin komedi. Tapi banyak yang bilang, 'kenapa harus Bu Risma?'. Jadi kenapa harus Bu Risma? Karena lagi viral," kata Babe Cabita.
Babe Cabita pun menuturkan bahwa pada mulanya sekitar 3-5 jam, respons terhadap kontennya sangat bagus, bahkan sampai 2.000 komentar pun masih banyak yang tertawa.
Baca Juga: Abdul Mu'ti Soroti Indonesia yang Tak Miliki GBHN: Seperti Lagu Syahrini 'Maju Mundur, Cantik'
"Sampai ada akun pro pemerintah. Kenapa aku sebut akun pro pemerintah? Karena aku lihat akunnya semua rata-rata menyerang orang-orang yang tidak pro pemerintah," kata Babe Cabita.
Setelah muncul akun-akun tersebut, Babe Cabita mengaku makin banyak orang yang menyerangnya, bahkan dari sudut pandang politik.
"Muncul lagi tuh istilah-istilah yang sudah lewat, kadrun sama kampret. Aku dianggap kadrun, karena aku dianggap tidak pro dengan pemerintah. 'Oh ini kadrun, sengaja membuat video ini sebagai pembunuhan karakter kepada Bu Risma'," tutur Babe Cabita.
