PR BEKASI - Komika, aktor, sekaligus sutradara Ernest Prakasa memberikan tanggapan terkait keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mematok harga maksimal tes PCR menjadi Rp550.000.
Ernest Prakasa mengaku senang saat mendengar kabar tersebut, tapi di sisi lain dirinya merasa dongkol, karena keputusan tersebut diambil setelah banyak rakyat yang protes bahwa harga tes PCR mahal.
Mulanya, Ernest Prakasa menceritakan salah satu cerita cintanya yang mirip dengan apa yang dia rasakan saat mendengar keputusan Jokowi tersebut.
"Gue mau cerita nih, dahulu kala waktu gue masih sangat-sangat muda, gue pernah punya pacar, tentunya bukan istri gue sekarang," kata Ernest Prakasa, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari IGTV @ernestprakasa, Senin, 16 Agustus 2021.
"Kita pacaran lumayan lama, berbulan-bulan gitu. Terus ada satu hal dari sifatnya dia yang gak gue suka. Gue suka komplain kalau hal itu bikin gue gak bahagia," sambungnya.
Karena saking kesalnya dengan sifat buruk sang pacar, Ernest Prakasa pun sampai di satu titik di mana dirinya memutuskan untuk mengakhiri hubungannya saja.
"Ketika gue bilang kayak gitu (kita putus), dia minta kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, dan gue berikan kesempatan itu," ujar Ernest Prakasa.
Setelah tak jadi putus, Ernest Prakasa pun memberikan kesempatan pada pacarnya untuk bisa berubah menjadi lebih baik.
"Ternyata dia bisa berubah, dia bisa memperbaiki keburukan yang membuat gue resah itu. Ternyata bisa gitu," ujar Ernest Prakasa.
Meski sang pacar sudah berubah menjadi lebih baik, Ernest Prakasa mengaku tak merasa senang, karena hal itu terjadi setelah ada ancaman putus.
"Tapi dengan dia berubah, gue gak serta merta menjadi senang, ada perasaan di dalam diri gue, berarti kemarin-kemarin bisa ya," kata Ernest Prakasa.
"Gue harus menderita berbulan-bulan, sampai di titik gue bilang udahan ah, baru dia mau berubah dan ternyata bisa berubah," sambungnya.
"Kenapa gak dari dulu aja gitu kan? Jadi yang ada bukannya senang, ada sih senangnya tapi ada dongkolnya gitu," ujar Ernest Prakasa.
Ernest Prakasa lantas mengungkapkan bahwa hal itulah yang kini dia rasakan saat mengetahui Jokowi akhirnya menurunkan harga tes PCR.
"Nah, kenapa gue ceritakan ini? Karena ini adalah perasaan yang persis sama gue rasakan," ucapnya.
"Saat gue membaca berita Presiden dan DPR memperjuangkan tes PCR harus bisa lebih murah, harus di bawah Rp500.000, maksimal Rp500.000, dan harus satu hari selesai," kata Ernest Prakasa.
Ernest Prakasa pun mempertanyakan jika nanti tes PCR ternyata bisa lebih murah seperti arahan Jokowi, kenapa baru dilakukan sekarang setelah banyak diprotes oleh rakyat.
"Kalau sampai tes PCR bisa murah dan cepat setelah diancam, di satu sisi gue senang, di sisi lain berarti selama ini bisa dong," ucapnya.
"Kenapa gak dilakukan? Kenapa baru sekarang? Kenapa diancam dulu baru dilakukan? Berarti selama ini bisa dong? Hah," ujar Ernest Prakasa.***