Malaysia Lakukan Studi Efektivitas Vaksin Sinovac, Pfizer, dan AstraZeneca: Ada Perbedaan Demografi Penerima

- 25 September 2021, 19:21 WIB
Ilustrasi. Malaysia melakukan studi efektivitas vaksin Covid=19 Sinovac, Pfizer, san AstraZeneca dan sebut ada perbedaan demografi penerima.
Ilustrasi. Malaysia melakukan studi efektivitas vaksin Covid=19 Sinovac, Pfizer, san AstraZeneca dan sebut ada perbedaan demografi penerima. /Pixabay/Gerd Altmann

Tingkat kematian orang yang divaksinasi lengkap juga rendah yaitu 0,01 persen, dan mayoritas dari mereka berusia di atas 60 tahun atau dengan penyakit penyerta.

"Ada perbedaan demografi penerima ketiga vaksin dengan hasil yang berbeda," kata Kalaiarasu Peariasamy, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Sabtu, 25 September 2021.

Diketahui bahwa banyak penerima vaksin Covid-19 AstraZeneca adalah usia pertengahan hingga dewasa.

Baca Juga: Drawing Piala AFF 2021: Timnas Indonesia Bertemu Lagi Vietnam dan Malaysia, Shin Tae-yong: Ini Sangat Menarik

Sedangkan penerima vaksin Covid-19 Pfizer serta Sinovac banyak untuk populasi yang rentan.

Penerima vaksin Covid-19 AstraZeneca juga menyumbang proporsi penelitian yang jauh lebih kecil dengan melibatkan 14.5 juta individu yang sudah divaksinasi Covid-19 secara lengkap sejak 1 April lalu.

Pada bulan Juli, Malaysia mengatakan akan menghentikan pemberian vaksin Covid-19 Sinovac setelah persediaannya berakhir.

Alasannya yakni karena Malaysia sudah memiliki cukup banyak vaksin lain.

Selain Indonesia, vaksin Sinovac digunakan di sejumlah negara yaitu China, Thailand, dan Brasil untuk melawan covid-19

Perusahaan ini mengatakan bahwa hingga saat ini telah memasok sekira 1.8 miliar dosis di dalam dan luar negeri.***

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah