Perparah Infeksi Covid-19 di Malaysia, Ahli: Pandemi Ini Waktu yang Tepat untuk Anda Berhenti Merokok!

31 Mei 2021, 12:36 WIB
Para ahli kesehatan di Malaysia mengatakan pandemi Covid-19 merupakan waktu yang tepat bagi para perokok untuk berhenti merokok karena dapat lebih meningkatkan kemungkinan terinfeksi Covid-19. /PIXABAY

PR BEKASI – Para ahli kesehatan di Malaysia mengatakan pandemi Covid-19 saat ini merupakan waktu yang tepat bagi para perokok untuk berhenti merokok.

Hal tersebut diketahui dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Malaysia, Institut Kesehatan Nasional, Universitas Islam Internasional Malaysia, dan Universiti Putra Malaysia.

Dari 5.889 pasien Covid-19 di seluruh Malaysia dari 1 Februari hingga 31 Mei 2020 lalu, mereka menemukan 791 di antaranya adalah perokok.

Baca Juga: Jarang Terjadi, Pasien Covid-19 Meninggal Setelah Alami Ereksi Selama 3 Jam 

Penelitian mereka juga mengungkapkan bahwa 19.2 persen perokok yang terinfeksi Covid-19 juga menghadapi infeksi ginjal.

Di antara pasien Covid-19 perokok, 112 pasien tidak memerlukan bantuan pernapasan saat perawatan.

Sementara itu, 35 pasien lainnya membutuhkan bantuan pernapasan dan 13 lainnya dalam kondisi kritis.

Dokter spesialis paru-paru dari Universitas Teknologi Mara, Prof Dr Mohammed Fauzi Abdul Rani mengatakan, merokok meningkatkan kemungkinan seseorang terinfeksi Covid-19 melalui mulut saat merokok atau menggunakan produk tembakau lainnya.

Baca Juga: Tangki Oksigen Miliknya Direbut Paksa untuk Si Kaya, Pasien Covid-19 di India Ini Meninggal Dunia 

“Pengguna tembakau mungkin lebih rentan tertular Covid-19 karena merokok melibatkan kontak jari dengan bibir, yang semuanya akan meningkatkan kemungkinan penularan virus dari tangan ke mulut,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Bernama.

Selain itu, dirinya juga meminta masyarakat untuk menghindari penggunaan shisha (rokok Arab) karena dapat lebih rentan menyebarkan Covid-19.

“Shisha atau hookah seringkali digunakan bersama-sama yang dapat memfasilitasi penyebaran Covid-19 di lingkungan komunal dan sosial,” katanya.

Dr Mohammed Fauzi mengatakan, selama proses merokok, perokok melukai lapisan saluran udara dan paru-paru mereka.

Baca Juga: Tangki Oksigen Miliknya Direbut Paksa untuk Si Kaya, Pasien Covid-19 di India Ini Meninggal Dunia 

Hal tersebut menurutnya dapat membuat mereka lebih rentan terinfeksi virus mematikan asal China tersebut.

“Efek Covid-19 bisa lebih buruk terhadap orang yang merokok. Jika perokok terinfeksi Covid-19, mereka menghadapi risiko parah infeksi yang lebih besar karena kesehatan paru-paru mereka sudah terganggu karena merokok,” katanya.

Sebenarnya, nikotin yang terkandung pada rokok dikatakan memiliki beberapa manfaat yang dapat merusak virus.

Namun, menurut Dr Mohammed Fauzi manfaat nikotin tersebut dihilangkan dengan cedera paru-paru yang lebih parah akibat merokok.

Baca Juga: Perokok 1.9 Kali Lebih Parah Tingkat Sakitnya jika Terinfeksi Covid-19, Wamenkes Jelaskan Alasannya 

“Manfaat nikotin untuk merusak virus tak berguna jika paru-paru kita malah rusak karena merokok. Lebih baik segera berhenti merokok,” katanya.

Sementara itu menurut ahli lainnya, perokok mungkin dapat menghadapi sejumlah masalah kesehatan yang lebih serius.

Masalah tersebut termasuk penggumpalan darah yang lebih tinggi dan melemahnya sistem kekebalan tubuh.

Hal tersebut dikatakan oleh Direktur medis Aksi Perempuan Malaysia untuk Pengendalian dan Kesihatan Tembakau (MyWatch), Dr Zahirah Mohd Zain.

Baca Juga: Rumah Sakit India Kewalahan, Pasien Covid-19 di Pedesaan Uttar Pradesh Dirawat di Bawah Pohon Tanpa Fasilitas 

“Faktanya, merokok tidak dapat melindungi diri dari Covid-19 karena mengurangi respons imun tubuh pada gilirannya membuat antibodi menghilang lebih cepat,” katanya.

Oleh karena itu, para ahli memerintahkan perokok untuk berhenti merokok di masa pandemi Covid-19 sekarang ini.***

 
Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Bernama

Tags

Terkini

Terpopuler