Dipercaya Tingkatkan Imunitas Bayi, Felix Siauw Jelaskan Proses Tahnik yang Dilakukan Rasulullah

- 15 Maret 2021, 21:41 WIB
Tahnik salah satu metode untuk meningkatkan imun pada bayi baru lahir.
Tahnik salah satu metode untuk meningkatkan imun pada bayi baru lahir. /Pexels/Naim Benjelloun/Pexels

PR BEKASI - Ustaz Felix Siauw menjelaskan teknik tahnik yang dipercaya dapat memberikan manfaat untuk bayi. Menurutnya, tahnik adalah sebuah prosesi yang dilakukan untuk meningkatkan imun pada bayi yang baru lahir.

Disampaikan Ustaz Felix Siauw, Rasulullah pernah melakukan tahnik kepada anak-anak Muslim pada saat itu.

"Jadi Rasulullah terbiasa mengunyah kurma kemudian beliau mengoleskan hasil kunyahan kurma itu yang sudah bercampur dengan liurnya beliau tentu saja," katanya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Talk Show TvOne pada Senin, 15 Maret 2021.

Kemudian kunyahan kurma tersebut diberikan kepada langit-langit bayi, yang kemudian akan dikecap oleh bayi tersebut dan masuk ke tubuhnya.

Baca Juga: Gereja Katolik Larang Pendeta Lakukan Pemberkatan Pernikahan Sesama Jenis

Baca Juga: Ramalan Zodiak Mingguan: Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces: Jangan Tergiur Barang Diskon!

Baca Juga: Tinjau Progres Pembangunan Kampung yang Pernah Digusur Ahok, Anies Baswedan: Sudah Rampung 35 Persen

Dijelaskan Felix Siauw, dalam penelitian sekarang dinyatakan manusia hidup dengan mikroba dan mikroba-mikroba itu membantu tubuh sehat.

"Itulah makanya kan ada orang bilang 'minumlah minuman ini karena ada bakteri baik'," ucapnya.

Artinya, tahnik adalah sebuah teknik yang dilakukan pada zaman dulu agar anak-anak mampu mengembangkan sistem imun di dalam tubuhnya karena diberikan metode tahnik tersebut.

Metode itu pun sudah terbiasa dilakukan pada anak-anak bayi yang masih dilakukan hingga saat ini.

Diceritakan Felix Siauw bahwa dia kemarin baru saja memberi tahnik kepada bayi baru lahir, dan mengatakan bahwa bukan orang tua yang memberikan juga tak mengapa.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Mendag Janjikan Kenaikan Harga Daging Sapi Masih Bisa Dijangkau 

"Karena kita meyakini bahwa salah satu keberkahan adalah dari orang saleh. Kayanya saya dianggap saleh. Sebenarnya gini ya, ada beberapa yang dianggap manusia kaya jorok tapi sebenarnya itu adalah sesuatu yang bermanfaat," ujarnya.

Dia menuturkan bahwa ketakutan itu lebih besar daripada penyakit, sebab ketakutan adalah akumulasi dari ketidaktahuan

Karenanya orang-orang yang merasa "jijik" dengan sesuatu, itu disebabkan mereka tidak tahu.

"Contoh, baru dalam 40 tahun ini saya pikir bahwa orang-orang mengatakan mikroba itu perlu dalam hidup kita. Bahkan ada dalam salah satu buku yang mengatakan 'saya tuh ternyata mensuport hanya 10 persen saja, bisa memproduksi 10 persen dari dalam dirinya, 50 persen yang lain diproduksi mikroba," katanya.

Baca Juga: Perempuan Bercadar Pelihara 70 Anjing 'Bentrok' dengan Ormas, Gun Romli: Harusnya Mereka yang Dikandangin 

Felix Siauw menjelaskan, dengan kata lain, mikroba akan mencerna apa yang dimakan sehingga kesehatan tubuh tergantung dengan kesehatan mikroba.

Contoh lainnya adalah Rasulullah makan dengan menggunakan tangan dan kemudian sisa-sisa makanan itu akan dijilat oleh Rasulullah dengan mengatakan keberkahan itu tidak tahu akan datang dari mana.

Mungkin saja keberkahan itu datang dari butir nasi yang terakhir dimakan dan masuk ke dalam tubuh.

"Tapi ternyata setelah penelitian lagi, kita itu tidak boleh menghilangkan mikroba secara utuh dari dalam tangan kita sehingga itu bisa menyehatkan tubuh kita," urai Felix Siauw.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: YouTube Talk Show tvOne


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah