Network
PR BEKASI - Pernahkah Anda bertanya pada diri sendiri 'apakah popcorn sehat' ketika menyantapnya menjadi camilan terutama saat menonton film.
Jika demikian, kami punya kabar baik untuk Anda bahwa makan popcorn ternyata salah satu kebiasaan ngemil tersehat yang bisa Anda miliki.
Popcorn merupakan makanan penuh dengan serat yang memiliki lebih banyak antioksidan daripada beberapa buah dan sayuran dan bahkan dapat membantu melawan kanker.
Selain bermanfaat untuk menurunkan berat badan, popcorn juga ternyata mempunyai manfaat kesehatan lain.
Baca Juga: Gegara Tangan Netizen, Pria yang Todongkan Pistol Berakhir di Bui dan Ditetapkan Tersangka
Popcorn memiliki kandungan polifenol yang dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker.
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Healthy, simak 5 manfaat popcorn yang memiliki banyak khasiat di antaranya:
1. Kalorinya sedikit
Jika Anda mengonsumsi dengan cara yang benar, popcorn bisa menjadi camilan tersehat. Jenis popcorn paling sehat adalah popcorn yang hanya mengandung 30 kalori per cangkir.
Sementara itu, Center for Science in Public Interest menemukan bahwa popcorn ukuran sedang dan besar di bioskop regal masing-masing memiliki 1.200 kalori dan 60 gram lemak jenuhnya.
Berondong jagung ukuran besar di AMC juga tidak jauh lebih baik 1.030 kalori dan 57 gram lemak jenuh.
Di rumah, Anda dapat menggunakan popper udara panas, seperti pembuat popcorn udara panas cuisinart atau mangkuk popper popcorn kolonel popper microwave untuk membuatnya sendiri.
Baca Juga: Jamin Stok Beras Nasional, Mentan Janji Kawal Gerakan Serap Gabah Petani
2. Popcorn lebih sehat dari pada buah dan sayur
Menurut analisis 2019 di jurnal Antioxidants, popcorn sarat dengan polifenol, senyawa yang ditemukan dalam tanaman yang berfungsi sebagai antioksidan dan mengurangi peradangan.
Polifenol sangat encer dalam buah dan sayuran, yang 90 persennya mengandung air.
Namun popcorn terdiri dari sekitar 4 persen air, jadi polifenol lebih terkonsentrasi, terutama di lambung (cangkang keras yang menempel di gigi).
Satu porsi popcorn dapat mengandung hingga 300 mg polifenol, menurut penelitian sebelumnya dari University of Scranton, yang menyumbang 13 persen dari rata-rata asupan harian orang Amerika.
Buah menyumbang 255 mg polifenol per hari dan sayuran menghasilkan sekitar 218 mg per hari.
Meskipun demikian, berondong jagung tidak memiliki banyak vitamin dan nutrisi lain, sehingga tidak dapat sepenuhnya menggantikan buah dan sayuran dalam makanan Anda.
Baca Juga: Hanya Hadir Lewat Zoom, Keluarga Gen Halilintar Terharu dan Beri Doa untuk Lepas Atta Halilintar
3. Popcorn dapat membantu melawan kanker
Seperti yang ditemukan dalam popcorn adalah kemampuannya untuk memblokir enzim yang dibutuhkan kanker dan, dengan demikian, mengatur penyebaran sel kanker, catat American Institute for Cancer Research.
Cara tradisional untuk mendapatkan manfaat kesehatan ini adalah dengan makan buah dan sayuran, tetapi konsentrasi polifenol yang tinggi menjadikan makan popcorn sebagai alternatif yang sehat.
Karena mereka juga dapat mencegah peradangan dan penumpukan plak, makanan yang kaya polifenol dapat membantu mencegah penyakit kardiovaskular.
Gantilah beberapa makanan yang tidak pernah dimakan oleh ahli jantung ini dengan popcorn yang bermunculan.
4. Popcorn dapat membantu meredakan sembelit
Karena popcorn adalah biji-bijian utuh, serat tidak larutnya membantu menjaga saluran pencernaan Anda dan mencegah sembelit.
Sajian 3 cangkir mengandung 3,5 gram serat, dan diet tinggi serat dapat membantu meningkatkan keteraturan usus, menurut Food and Drug Administration (FDA). Siapa yang menyangka kudapan kecil ini bisa berdampak besar pada kesehatan pencernaan.
5. Popcorn memiliki lebih banyak zat besi
Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, 1 ons (28 gram) popcorn mengandung 0,9 mg zat besi, sedangkan 1 cangkir bayam mentah (30 gram) mengandung 0,8 mg.
Angka-angka ini tampaknya kecil, tetapi pria dewasa hanya membutuhkan 8 mg zat besi dalam makanannya setiap hari.
Wanita dewasa, sebaliknya, membutuhkan 18 mg per hari (karena kehilangan darah selama menstruasi).
Hampir 10 persen wanita kekurangan zat besi, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.***
