Karena kegiatan olahraga ini dapat meningkatkan output cairan dari tubuh. Namun disarankan, berolahraga setelah sahur, sebelum berbuka, atau 1-2 jam setelah berbuka puasa.
"Durasi olahraga juga dibatasi hingga kurang dari 2 jam untuk mengoptimalkan pembentukan dan fungsi sistem imun. Cairan yang diasup juga ditingkatkan 1,5-2x lipat dibandingkan biasa," ujar Wiku.
Baca Juga: Singapura Dituding sebagai Surganya Para Koruptor Indonesia, MFA: KPK Layangkan Tuduhan Tak Berdasar
Selain menjaga asupan gizi dan berolahraga, pembentukan imunitas dapat disempurnakan dengan pelaksanaan vaksinasi.
Hal itu sesuai arahan Kementerian Agama bahwa vaksinasi tetap akan dilakukan mengingat berdasarkan pertimbangan khusus bahwa injeksi intramuskular tidak membatalkan puasa.
"Proses vaksinasi akan dilakukan sebagaimana vaksinasi saat bulan lainnya demi mencapai herd immunity dan target vaksinasi dari pemerintah," ungkap Wiku.
Meski begitu yang tak kalah penting, Wiku mengimbau selain meningkatkan imunitas, umat muslim juga harus tetap disiplin protokol kesehatan. Frekuensi cuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan harus ditingkatkan.
Kemudian, perbanyak istirahat, dan menunda puasa jika berada dalam keadaan sakit berat.
"Dan untuk tetap menjaga kondisi mental dan psikologis dengan terus beribadah, berdoa, maupun berkumpul dengan keluarga inti di rumah," ungkapnya.***