PR BEKASI - Studi terbaru menunjukkan bahwa wanita Asia berisiko lebih tinggi terkena diabetes mellitus gestasional (GDM).
Menurut WHO terdapat sekitar 585.000 ibu meninggal per tahun saat hamil atau bersalin dan 28,1 persen diantaranya dikarenakan oleh Diabetes Mellitus.
Sedangkan prevalensi diabetes mellitus gestasional di indonesia sebesar 1,9 persen hingga 3,6 persen pada kehamilan umumnya.
Pada ibu hamil dengan riwayat keluarga diabetes mellitus, prevalensi diabetes gestasional sebesar 5,1 persen.
Angka ini lebih rendah daripada prevalensi di Negara Inggris dan Amerika serikat.
Meskipun demikian, masalah diabetes gestasional di Indonesia masih membutuhkan penanganan yang serius melihat jumlah penderita yang cukup banyak serta dampak yang ditimbulkan pada ibu hamil dan janin
Baca Juga: Elektabilitas Marak Digunakan dalam Dunia Politik, Apa Artinya?
Sementara itu, hal ini juga salah satu kondisi paling umum yang mempengaruhi wanita ketika ada peningkatan gula dalam tubuh selama pertengahan atau menjelang akhir kehamilan.
Hal itu perlu dilakukan skrining untuk GDM, yang biasanya dilakukan pada 24 hingga 28 minggu masa kehamilan dan kondisi ini biasanya sembuh setelah melahirkan.
Tetapi jika GDM tidak dikontrol dengan baik selama kehamilan, hal itu dapat meningkatkan kondisi diabetes di kemudian hari pada Anda dan bayi Anda.
Baca Juga: Prediksi Spoiler One Piece Chapter 1016: Marco Jadi Kunci Kemenangan Zoro Melawan King?
Oleh karena itu berikut adalah 4 perubahan gaya hidup yang perlu Anda lakukan untuk melindungi diri dari diabetes gestasional, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com melalui Asiaone, Sabtu, 5 Juni 2021.
1. Batasi olahan makanan manis
Diabetes terkait dengan obesitas dan diet tinggi karbohidrat.
Karbohidrat mempengaruhi kadar glukosa setelah makan, tubuh secara alami memecah karbohidrat dan mengubahnya menjadi glukosa.
Baca Juga: Polisi Gerebek Satu Rumah yang Jadi Tempat Penanaman Ganja dengan Sistem Hidroponik
Kemudian tubuh akan melepaskan insulin untuk mengontrol kadar glukosa dalam darah Anda.
Tetapi dengan diabetes, kadar gula darah akan meningkat, yang kemudian menyebabkan lebih banyak insulin dilepaskan.
Untuk mengatasinya, Anda perlu meningkatkan asupan serat dan mengurangi konsumsi karbohidrat.
Baca Juga: 5 Makanan Sehat Ini Bisa Cegah Anda dari Serangan Jantung, Salah Satunya Bayam dan Ikan
Penelitian telah menunjukkan bahwa diet sehat sebelum dan selama kehamilan dapat menurunkan risiko GDM.
Makan makanan seimbang dengan lebih banyak biji-bijian, sayuran dan protein, serta makanan kecil sepanjang hari pada waktu yang teratur.
Cobalah untuk menghindari terlalu banyak mengkonsumsi nasi, kentang, permen dan makanan olahan.
Baca Juga: Jepang di Ambang Kepunahan, Angka Kelahiran Kian Anjlok usai Warganya Ogah Menikah
2. Konsultasikan dengan dokter dan ahli gizi
Jika Anda tidak yakin dengan apa makanan yang harus Anda makan ketika hamil, cobalah untuk konsultasikan kepada dokter dan ahli gizi.
Anda juga bisa meminta rujukan dari klinik untuk meminta rekomendasi untuk melakukan konsultasi dengan ahlinya.
3. Berolahraga secara teratur
Pola hidup sehat dan aktif serta olahraga selama kehamilan juga harus dilakukan untuk melindungi diri Anda dari diabetes gestasional.
Baca Juga: Jepang di Ambang Kepunahan, Angka Kelahiran Kian Anjlok usai Warganya Ogah Menikah
Olahraga membantu mengatasi resistensi insulin dalam tubuh Anda.
Resistensi insulin adalah kondisi ketika sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan gula darah dengan baik karena terganggunya respon sel tubuh terhadap insulin.
Bagi ibu hamil olahraga sederhana seperti jalan cepat setelah makan, bersepeda, berenang atau yoga bisa dilakukan agar tubuh tetap aktif.
4. Minum suplemen makanan
Suplemen makanan dapat membantu mengisi kembali nutrisi yang mungkin kurang dari tubuh Anda.
Sebelum mengonsumsi suplemen apapun, pertimbangkan terlebih dahulu untuk melakukan tes darah agar dapat mengetahui nutrisi mana yang kurang dan suplemen apa yang Anda butuhkan.
Selain itu, hasil penelitian telah menunjukkan bahwa suplemen Vitamin D dapat meningkatkan toleransi glukosa, dan suplementasi asam lemak omega 3 mengurangi risiko penyakit kuning.
Baca Juga: Kemelut Pernikahan Masa Lalu Hotma Sitompul dengan Rosmawati Mencuat Kembali, Pengacara Buka Suara
Selain itu, kacang-kacangan, buah-buahan, dan biji-bijian juga dapat menurunkan kadar glukosa darah dan mencegah penambahan berat badan.
Dianjurkan untuk terlebih dahulu konsultasi kepada dokter kepercayan Anda. ***