Varian Baru Covid-19, Pemerintah China Minta Warganya Tidak Perlu Panik

2 Januari 2021, 16:53 WIB
Ilustrasi Bendera China. /Pixabay/glaborde7

 

PR BEKASI - Munculnya varian baru Covid-19 memicu kekhawatiran terhadap warga di seluruh dunia.

Namun, pemerintah China meminta agar warganya tidak panik dengan adanya varian baru Covid-19 yang dikabarkan 70 persen lebih mudah menular.

Selanjutnya, pemerintah China menyatakan bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda varian baru Covid-19 akan berdampak pada kekebalan tubuh bentukan vaksin Sinopharm yang beberapa hari lalu disahkan.

Baca Juga: Lewat Sepucuk Surat, Kim Jong Un Ucapkan Permintaan Maaf kepada Rakyat Korea Utara

Pejabat Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit China, Xu Wenbo menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara varian baru Covid-19 dengan jenis Covid-19 sebelumnya.

"Tidak perlu panik. Varian baru Covid-19, apabila dibandingkan dengan mutasi varian sebelumnya, tidak memiliki perbedakan signifikan dalam hal menimbulkan penyakit," kata Xu Wenbo, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Sabtu, 2 Januari 2021.

Diketahui bahwa varian baru Covid-19 muncul pada Desember 2020 lalu. Kemunculan pertama terdeteksi di Inggris sebelum bermunculan di negara-negara lain.

Baca Juga: Soroti Isi Maklumat Kapolri terkait Kebebasan Informasi, Rachland Nashidik Singgung Masa Soeharto

Kabar terakhir, varian baru Covid-19 yang dikatakan lebih cepat menyebar itu juga sudah muncul di Amerika Serikat (AS).

Munculnya varian baru Covid-19 tersebut membuat berbagai negara ekstra siaga. Misalnya, mereka mulai menutup akses untuk pendatang yang berkunjung atau transit dari Inggris. 

Selain itu, mereka juga meminta perusahaan farmasi untuk mempelajari apakah varian baru Covid-19 tersebut kebal terhadap vaksin-vaksin baru yang belum lama ini beredar.

Baca Juga: Komentari Pasal 2d Maklumat Kapolri, Lemkapi: Tidak Akan Pernah Menyasar Karya Jurnalistik

Sejauh ini, berbagai pakar menyampaikan bahwa varian baru Covid-19 masih bisa ditangani dengan vaksin yang telah beredar. Pfizer, yang vaksin Covid-19 garapannya disahkan pertama kali, juga mengkonfirmasi hal itu walau tetap melanjutkan penelitiannya.

Wenbo mengatakan, varian baru Covid-19 masih bisa ditangani dengan vaksin buatan China karena yang mereka sasar bukanlah mutasi protein virus.

"Mutasi terhadap protein virus tidak akan berdampak pada sensitivitas vaksin-vaksin Covid-19 buatan China yang menyasar asam nukleat," kata Xu Wenbo.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler