Kritik Partai Komunis yang Berkuasa, Vietnam Jebloskan Tiga Jurnalis ke Penjara

5 Januari 2021, 18:59 WIB
Dari kiri ke kanan kolase foto Le Huu Minh Tuan, Nguyen Tuong Thuy, dan Pham Chi Dung. /Twitter/@CIVICUSMonitor

PR BEKASI – Vietnam telah menjebloskan tiga jurnalis lokal ke penjara setelah dituduh melakukan kritik dan menyebarkan propaganda melawan pemerintahan Partai Komunis Vietnam yang berkuasa.

Hal tersebut merupakan yang terbaru dari tindakan terbaru yang dilakukan terhadap para penentang pemerintah saat Partai Komunis Vietnam yang berkuasa sedang mempersiapkan kongres nasionalnya bulan ini.

Ketiga jurnalis tersebut terdiri Pham Chi Dung (54), Nguyen Tuong Thuy (69), dan Le Huu Minh Tuan (31) yang merupakan anggota terkemuka dari Asosiasi Jurnalis Independen Vietnam (IJAVN).

Baca Juga: Amien Rais Analogikan Kisah Firaun dengan Pemerintahan Jokowi, DPR: Spekulatif dan Tidak Tepat

Pham Chi Dung ditangkap pada November 2019 tak lama setelah menandatangani surat keputusan bersama yang mendesak Uni Eropa untuk menunda persetujuan Perdagangan Bebas dengan Vietnam sampai Vietnam memperbaiki catatan hak asasi manusianya.

Nguyen Tuong Thuy ditangkap pada Mei 2020 dan keluarganya mengatakan bahwa selama interogasi, dia menghancurkan telepon genggamnya di lantai daripada memberi tahu kata sandinya kepada polisi.

Sementara Le Huu Minh Tuan ditangkap pada Juni 2020 setelah menerbitkan tulisan yang menyudutkan partai Komunis Vietnam yang berkuasa.

Baca Juga: Tegaskan Formasi CPNS Guru Akan Tetap Ada, Nadiem Makarim: Kami Terus Berupaya Perjelas Status Guru

Ketiganya divonis bersalah oleh Pengadilan Rakyat Kota Ho Chi Minh pada Selasa, 5 Januari 2021 dengan tuduhan membuat, menyimpan, menyebarkan informasi, materi, barang-barang yang mengandung informasi yang menyimpang tentang pemerintahan rakyat. 

Menurut Dang Dinh Manh yang merupakan pengacara dari ketiga jurnalis tersebut, Pham Chi Dung dijatuhi hukuman 15 tahun penjara, sementara Nguyen Tuong Thuy dan Le Huu Minh Tuan dijatuhi hukuman 11 tahun penjara

"Pengadilan tidak menerima argumen saya. Hukumannya terlalu berat, terutama untuk Le Huu Minh Tuan, karena pengadilan hanya menemukan enam pasal yang melanggar peraturan pemerintah," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera.

Baca Juga: Chacha Sherly Embuskan Napas Terakhir, Sederet Pedangdut Ini Ungkap Kenangan Manis Bersama Alharhum

Wakil direktur Pengamat Hak Asasi Manusia Regional Asia Phil Robertson mengatakan, ketiga jurnalis tersebut mendapatkan kekerasan fisik dari aparat Vietnam sebelum menerima putusan hukum.

“Para jurnalis ini dianiaya dan dibawa ke pengadilan karena mereka telah menggunakan hak kebebasan berbicara, kebebasan pers dan kebebasan berkumpul. Pemerintah Vietnam mengklaim menghormati demokrasi, tapi itu bohong," katanya.

Kelompok tersebut mengungkapkan, sampai saat ini terdapat puluhan orang yang terdiri dari kelompok anti pemerintah, aktivis, dan kelompok independen yang hendak mengemukakan suaranya telah ditangkap oleh pihak pemerintah. 

Baca Juga: Komisi XI DPR: Pemerintah Belum Memiliki Strategi yang Komprehensif dalam Penyediaan Vaksin

"Demokrasi mati tanpa kebebasan berekspresi dan pers, dan karya jurnalis independen seperti ketiganya yang berani mengungkap penyimpangan dan menuntut reformasi untuk mengakhiri penyalahgunaan kekuasaan," kata Phil Robertson.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler