Mike Pence Tolak dan Sebut Trump Tak Punya Kuasa Lagi untuk Halangi Biden Jadi Presiden AS

6 Januari 2021, 16:59 WIB
Wakil Presiden AS Mike Pence. /Twitter.com/@Mike_Pence

PR BEKASI - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump masih tidak terima dengan hasil suara Pilpres AS 2020 lalu. Kabarnya, ia akan halangi pengesahan Joe Biden sebagai Presiden Terpilih AS yabg akan segera dilantik.

Trump diketahui telah melakukan berbagai macam cara untuk menghalangi kemenangan Biden yang akan segera manjabat sebagai orang nomor satu di AS.

Wakil Presiden AS, Mike Pence menolak perintah Trump untuk menghalangi kemenangan Biden dalam pengesahan Electoral Collage. Bukan karena tidak mau, tetapi, karena Pence merasa tidak bisa melakukannya.

Baca Juga: Tegas! Vaksin Itu Hak Rakyat, dr. Tirta: Ojo Diputer, Seolah-olah 'Pemaksaan' Sampe Pake Acara Denda

Penasehat pemerintah AS mengungkapkan bahwa Pence telah menjelaskan kepada Trump bahwa dirinya tidak memiliki kuasa untuk menghalangi kemenangan Biden.

"Pence menjelaskan kepada Donald Trump (Selasa) bahwa kuasa untuk menghalangi kemenangan Joe Biden tidak berada di dirinya," kata seorang penasehat Pemerintah AS yang enggan disebutkan namanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Rabu, 6 Januari 2021.

Sebelumnya, Donald Trump masih mencoba mencari cara untuk membalikkan hasil Pilpres AS yang memenangkan Joe Biden.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Palsu Beredar di Dark Web hingga Telegram, Dijual Sampai Jutaan Rupiah

Dalam pemilihan yang digelar pada bulan November 2020 itu, hasil penghitungan menunjukkan bahwa Trump kalah dengan perolehan suara elektoral 232-306.

Salah satu cara yang dicoba oleh Trump adalah meminta Menteri Negara Bagian Georgia, Brad Raffensperger, untuk "mencari" suara demi memenangkan dirinya.

Selanjutnya, Trump meminta 11.780 suara di mana satu suara lebih banyak dari selisih kekalahannya terhadap Joe Biden di sana. Raffensperger menolak dan telepon Trump soal Pilpres Amerika menjadi sorotan karena bocor ke media.

Baca Juga: Cek Fakta: Salat Jumat di Masjid Istiqlal Dikabarkan Ditiadakan karena Dikuasai Syiah dan PKI

Langkah lain yang ia coba adalah mengkonsolidasikan Republikan untuk menolak hasil penghitungan suara elektoral di Kongres Amerika.

Beberapa Republikan mendukung hal itu, namun Donald Trump membutuhkan Mike Pence untuk mensolidkan kekuatan. Pence, seperti disampaikan sebelumnya, menolak.

Penasehat yang mengetahui percakapan Trump mengatakan bhwa Presiden AS ke-45 itu sudah sampai mengancam Mike Pence. Menurutnya, Trump memperingatkan Mike Pence bahwa menolak permintaannya akan "merusaknya" secara politis.

Baca Juga: Cek Fakta: Raja Thailand Dikabarkan Undang Ulama Islam untuk Baca Doa Tolak Bala Covid-19

Namun, lanjutnya, Pence bergeming meski Trump dikabarkan sudah frustasi dengannya sejak Desember 2020 lalu.

Mike Pence juga dikabarkan sudah berkonsultasi dengan Kantor Penasehat Gedung Putih sebelum menentukan sikap. Kemudian, Trump membantah kabar yang beredar soal Mike Pence dan dirinya berbeda sikap.

"Wapres Mike Pence dan saya sepakat bahwa dirinya memiliki kekuatan untuk bertindak. Wakil Presiden kita memiliki sejumlah opsi yang diatur konstitusi Amerika untuk tidak mengesahkan hasil penghitungan suara," kata Donald Trump dalam pernyataan persnya.

Baca Juga: FPI Dibubarkan Pemerintah, Hersubeno Arief: Sebagai Oposisi, Habib Rizieq Panen Banyak Kasus

Selain itu, Trump pun menyebutkan bahwa pemberitaan soal Pence tidak akurat.

Sementara, sejumlah pakar berpendapat Trump berupaya menghalangi pengesahan suara elektoral hari ini untuk mencari celah mengubah hasil Pilpres AS.

Harapannya, penentuan pemenang selanjutnya dibebankan ke Kongres AS atau Pengadilan Mahkamah AS di mana suara konservatif dominan.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler