Masjid di Denmark Diserang, Umat Muslim Tuntut Pemerintah Jamin Keamanan Lebih Baik

24 Januari 2021, 20:19 WIB
Masjid di Denmark diserang pihak tak bertanggung jawab. /Pixabay/Aditya_wicak/Pixabay

PR BEKASI - Masjid Turki di Denmark yang terletak di dekat perbatasan Jerman telah dirusak dengan kata-kata penghinaan yang bersifat antimuslim.

Hal itu dinyatakan oleh salah seorang pejabat di daerah tersebut pada Sabtu, 23 Januari 2021.

Hursit Tokay, Presiden Asosiasi Masjid, mengatakan bahwa dia meninggalkan Masjid Aabenraa pada Jumat sore, 22 Januari 2021 pukul 06.00 waktu setempat.

Baca Juga: Aktivis ProDem Minta Maaf kepada Natalius Pigai: Semoga Tak Berdampak pada Suku Batak di Papua 

Ketika dia tiba sekitar pukul 11.00 waktu setempat pada Sabtu, 23 Januari 2021, yang terlihat oleh matanya adalah kata-kata hinaan yang menghina Alquran di dinding masjid.

Masjid yang beroperasi di bawah payung Yayasan Islam Turki-Denmark itu sebagian ditutup karena adanya pandemi virus Covid-19.

Dia menyampaikan pejabat masjid langsung melaporkan kejadian tak mengenakan tersebut ke polisi.

Pihak berwenang sendiri telah memulai penyelidikan dan akan memeriksa kamera pengintai yang ada di daerah tersebut.

Baca Juga: Soroti Perpres 7 Tahun 2021 'Buatan' Jokowi, Profesor Monash Australia: Sudahkah Kita Belajar dari era Orba? 

Tokay sendiri mengutuk tindakan tak bertanggung jawab tersebut, ditambahkannya bahwa tulisan tersebut telah dihapus dan tidak ada kerusakan lebih lanjut yang ditemukan di masjid.

Masjid di seluruh Eropa telah mengalami lusinan kasus pencemaran nama baik dalam beberapa tahun terakhir, dengan luasan yang berbeda-beda.

Dalam kasus yang lebih parah, para pelaku telah melemparkan bom molotov, di antara bahan peledak lainnya ke masjid-masjid, sementara banyak lainnya yang memilih menyerang dengan cara menyemprotkan cat simbol-simbol teroris dan penghinaan.

Kekerasan terhadap komunitas muslim sebagian besar dilakukan oleh anggota sayap kanan dan kelompok teroris PKK.

Baca Juga: Eks HTI Senasib PKI Dilarang Ikut Pilpres dan Pilkada, Rocky Gerung: Pemerintah Buta Huruf Terhadap Demokrasi 

Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Daily Sabah pada Minggu, 24 Januari 2021, Muslim di Denmark sendiri telah menuntut kepada pemerintah untuk memberikan keamanan yang lebih baik.

Kejahatan kebencian terhadap masjid dan Muslim telah meningkat di seluruh Eropa dalam beberapa tahun terakhir, sebagian didorong oleh kekuatan politik yang tumbuh dari kelompok anti-Muslim dan anti-imigran.

Serangan rasis yang menargetkan Muslim atau imigran semakin menjadi berita utama ketika supremasi kulit putih menjadi lebih efisien di zaman ketika cita-cita mereka atau setidaknya sebagian dari mereka, menjadi arus utama.

Pejabat Turki, termasuk Presiden Recep Tayyip Erdoğan, telah sering mendesak para pembuat keputusan dan politisi Eropa untuk mengambil sikap melawan rasisme dan jenis diskriminasi lain yang telah mengancam kehidupan jutaan orang yang tinggal di dalam perbatasan blok tersebut.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Daily Sabah

Tags

Terkini

Terpopuler