Perjuangkan Kebenaran, Alexei Navalny dan Greta Thunberg Masuk Nominasi Nobel Perdamaian

1 Februari 2021, 14:02 WIB
Alexei Navalny dan Greta Thunberg./The New York Times /

PR BEKASI - Nama Alexei Navalny seorang pengacara yang saat ini menjadi sorotan dan perbincangan publik.

Meski berada di tahanan, hal itu tak menghalangi Alexei Navalny untuk ikut diperhitungkan dalam penghargaan Nobel Perdamaian.

Dikabarkan bahwa Alexei Navalny menjadi satu dari beberapa orang yang dinominasikan untuk menerima Nobel Perdamaian.

Baca Juga: Ketegangan Makin Menjadi, Militer Myanmar Tetapkan Status Darurat Selama Setahun

Ia diketahui mendapatkan dukungan dari anggota parlemen Norwegia yang terlibat dalam proses seleksi.

Proses nominasi tersebut pun rencananya akan ditutup pada Minggu, 31 Januari 2021 hari ini.

Ribuan orang, dari anggota parlemen di seluruh dunia hingga mantan pemenang, akan menjadi pihak yang menentukan siapa yang pantas masuk nominasi.

Baca Juga: Dituduh Jadi Penyebab Retaknya Hubungan Stefan William-Celine Evangelista, Natasha Wilona: Aku Sih Ketawa Aja

Adapun proses penjurian akan berlangsung tertutup dengan Dewan Nobel Norwegia sabagai penentunya.

Navalny adalah aktivis anti-korupsi Rusia yang selama ini dikenal vokal melawan rezim Vladimir Putin. Dia nyaris tewas tahun lalu karena diracun dengan zat syaraf Novichok.

Namun, ia berhasil selamat dari peristiwa tersebut dan memilih melanjutkan perjuangannya.

Baca Juga: Diduga Akibat Gejolak Anti-China, Survei Tunjukkan hanya 29.5 Persen Warga Hong Kong Percaya Vaksin Sinovac

Pada 17 Januari 2021 lalu, ketika pulang ke Moskow usai pengobatan di Jerman, ia ditangkap oleh aparat Rusia.

Atas tindakannya tersebut, ia dianggap melanggar penangguhan hukuman atas kasus penipuan di tahun 2014 silam.

Alexei Navalny mencoba banding atas penahanan itu, tetapi hasilnya nihil. Sekarang, ia mendekam di penjara hingga persidangannya dimulai. Jika terbukti bersalah, maka ia bisa dipenjara bertahun-tahun.

Baca Juga: Yakin Bisa Kendalikan Covid-19, Emmanuel Macron: Prancis Tak Akan Berlakukan Lockdown ke-3

Di saat bersamaan, Kepolisian Rusia menangkap para sekutu dan demonstrannya dengan jumlah lebih dari 4000 orang.

"Dia dinominasikan atas perjuangannya untuk mendemokratisasikan Rusia," kata mantan Perdana Menteri Norwegia, Ola Elvestuen, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Minggu, 31 Januari 2021.

Laporan Reuters menambahkan bahwa aktivis lingkungan remaja, Greta Thunberg, juga masuk dalam nominasi tersebut.

Baca Juga: Film Bajakan Marak Beredar di Telegram, Joko Anwar: Kami Harus Mengadu Ke Mana?

Ia yang menciptakan gerakan mogok sekolah sebagai protes atas isu perubahan iklim. Ia dianggap sebagai figur berpengaruh di isu tersebut.

"Dia adalah salah satu juru bicara perlawanan terhadap krisis iklim yang vokal," kata pihak dari proses nominasi Nobel Perdamaian.

Selain Alexei Navalny dan Greta Thunberg, ada juga nama aktivis lainnya yakni Belarus Svetlana Tsikhanouskaya, Maria Kolesnikova, dan Veronika Tsepkalo.

Baca Juga: Ngotot Adakan Olimpiade Tokyo, Yoshihide Suga: Bukti Kemenangan Manusia Melawan Pandemi

Mereka dianggap pantas menerima Nobel Perdamaian karena berjuang melawan rezim diktator Alexander Lukashenko.

Diketahui bahwa Lukashenko telah memimpin Belarus puluhan tahun dan dianggap bermain curang dalam Pilpres terakhir untuk mengamankan kekuasaannya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler