Satu Kasus Varian Baru Covid-19 Ditemukan di Australia, Perth Terapkan Lockdown Ketat

1 Februari 2021, 17:56 WIB
Ilustrasi kota Perth, Australia di tengah pandemi Covid-19. /The New York Times

PR BEKASI - Kasus positif Covid-19 masih ditemukan di sejumlah negara di dunia hingga saat ini bahkan beberapa negara mengalami lonjakan kasus positif Covid-19.

Hal tersebut terjadi meskipun protokol kesehatan masih terus disuarakan dan vaksinasi Covid-19 mulai dilakukan secara bertahap.

Dikabarkan bahwa Australia menjadi salah satu negara yang gagal mempertahankan capaiannya yakni dua pekan tanpa kasus Covid-19 dari penularan lokal.

Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu 

Selanjutnya, negara bagian Australia Barat memutuskan untuk me-lockdown Perth pada Minggu kemarin usai seorang satpam di lokasi karantina positif tertular Covid-19.

Kebijakan lockdown itu akan berlangsung hingga Jumat, 5 Februari 2021 nanti. Sepanjang periode tersebut, dua juta warga Perth wajib bertahan di rumah.

Mereka diperbolehkan keluar hanya untuk bekerja, perawatan medis, olahraga, dan belanja kebutuhan pokok. Selain itu, perbatasan akan ditutup.

"Saya tahu bagi warga Australia barat ini akan terdengar mengejutkan," kata Perdana Menteri Negara Bagian Australia Barat, Mark McGowan, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Senin, 1 Februari 2021.

Baca Juga: Ungkap Cerita Berkesan dari SBY, Kak Seto: Dia Tidak Suka Disambut Seperti Zaman Bung Karno Atau Bu Mega 

Selama ini, Australia Barat memang dikenal "keras" dalam menanggapi kasus Covid-19. Salah satunya, mereka termasuk panjang dalam menutup perbatasannya, bahkan kepada sesama negara bagian Australia sekalipun.

Padahal baru-baru ini, mereka membuka perbatasannya hingga akhirnya memutuskan untuk menutupnya kembali.

Sikap keras itu kembali ditunjukan dalam keputusan lockdown ini. Menurut laporan Reuters, satu kasus yang memicu lockdown itu berkaitan dengan ditemukannya varian baru Covid-19.

Serta, karena satpam yang dinyatakan tertular itu juga bekerja sebagai sopir untuk ride-sharing company ala Gocar, pemerintah Australia Barat mengantisipasi kemungkinan ada warga lain yang tertular.

Baca Juga: Filipina Tetapkan Hari Hijab Nasional, Sangcopan: Ini Bukan hanya Sepotong Kain, tapi sebagai Cara Hidup 

Secara terpisah, Komisioner Kepolisian Perth Chris Dawson menyatakan personelnya akan mulai memasang titik pemeriksaan di berbagai bagian kota.

Dengan begitu, mereka bisa mengawasi warga yang membandel, termasuk warga negara bagian lain yang mencoba masuk.

"Kepolisian juga akan menertibkan aturan di mana warga wajib mengenakan masker baik indoor maupun outdoor. Hal itu termasuk di dalam kendaraan umum," kata Dawson menegaskan.

Di luar Australia Barat, Pemerintah Pusat Australia baru saja membuka kembali "travel-bubble" nya dengan Selandia Baru.

Baca Juga: Kudeta Pemerintah Hingga Kuasai Myanmar, Berikut Profil Pemimpin Tertinggi Militer Min Aung Hlaing 

Dengan kata lain, warga Selandia Baru bisa berkunjung ke Australia tanpa harus dikarantina dua pekan.

Namun, hingga saat ini Selandia Baru tetap menutup perbatasannya untuk pendatang dari Australia.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler