Joe Biden Kirim Pesan kepada Sekutu AS Demi Yakinkan Tujuan 'Mulianya'

20 Februari 2021, 14:58 WIB
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. /Financial Times

PR BEKASI – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, telah menjanjikan dukungan negaranya untuk aliansi trans-Atlantik sebagai bukti perjuangannya melindungi demokrasi.

Hal tersebut ia sampaiakn saat berpidato secara virtual dalam konferensi pertama di G7 dan Konferensi Keamanan Munich.

Pada kesempatan itu, ia meyakinkan sekutu Amerika tentang tekadnya untuk mengubur warisan yang tidak relevan yang ditinggalkan oleh pendahulunya.

Baca Juga: BPBD Jakarta Sebut 193 RT Terdampak, Jumlah Pengungsi Jakarta Timur Paling Banyak

Baca Juga: BSU BLT Subsidi Gaji Ditargetkan Akan Cair Lagi Tahun ini, Simak Siapa Saja Sasarannya

Baca Juga: Kalina Oktarani dan Vicky Prasetyo Batalkan Pernikahan, Angel Lelga: Drama Baru Dimulai!

Donald Trump tidak disebutkan tetapi hampir setiap kalimat pidato Biden di konferensi Munich menyinggung tentangnya.

Dibingkai oleh presiden AS yang baru ini nantinya akan membalikkan kebijakan dan pendekatan selama empat tahun terakhir.

"Di banyak tempat, termasuk Eropa dan Amerika Serikat, kemajuan demokrasi sedang diserang," ujar Joe Biden, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Guardian, Sabtu, 20 Februari 2021.

Baca Juga: Bantah Makam Gus Dur Dibiayai Negara, Mantan Ajudan: Dana Pemerintah Dipakai untuk Bangun Infrastruktur

"Sejarawan akan memeriksa dan menulis tentang momen ini sebagai titik perubahan dan saya percaya dengan segenap jiwa saya bahwa demokrasi akan dan harus menang," sambungnya.

Ia mengatakan bahwa demokrasi itu tidak akan bisa tercapai secara instan dan kebetulan belaka.

"Demokrasi tidak terjadi secara kebetulan. Kami harus mempertahankannya, memperjuangkannya, memperkuatnya, memperbaruinya," katanya.

Baca Juga: 200 RT di Jakarta Terendam Banjir, Anies Baswedan: Curah Hujan Ekstrem Jadi Penyebab Banjir di Jakarta

Dia mengatakan AS harus bekerja untuk mendapatkan kembali kepercayaan dari sekutunya jika ingin melanjutkan posisi kepemimpinan.

Dan memulai semua langkah konkret yang dia ambil untuk memperbaiki banyak celah yang tersisa dalam kemitraan trans atlantik.

Dia mencatat bahwa dengan kembalinya Amerika Serikat ke dalam perjanjian iklim Paris telah terjadi pada hari Jumat 19 Februari 2021.

Baca Juga: Tagar Dubai Hostage Free Latifa Bertengger di Medsos, Pemerintah UEA Bantah Tudingan Peyanderaan Putri Latifa

Dan bahwa pada hari sebelumnya, AS telah mengumumkan kesiapan mereka memasuki kembali pembicaraan nuklir multilateral dengan Iran, yang diselenggarakan oleh Uni Eropa.

Kedua langkah tersebut merupakan upaya dari Presiden Biden dalam rangka membalikkan kebijakan Trump.

Begitu pula, AS kembali ke Organisasi Kesehatan Dunia, dan Biden menjelaskan bahwa dia segera menyalurkan uang untuk perjuangan kolektif melawan Covid-19.

Baca Juga: Tolak Kudeta, Ratusan Aktivis LGBTQ Myanmar Gelar Unjuk Rasa

Dia mengonfirmasi bahwa dia telah membatalkan perintah Trump tahun lalu untuk memangkas jumlah pasukan AS di Jerman.

Pengaktifan kembali aliansi Atlantik sangat penting untuk mengalahkan sabotase Rusia terhadap demokrasi barat.

Dan juga penting untuk meningkatkan tantangan jangka panjang yang ditimbulkan oleh China.

Baca Juga: Singgung Kasus RJ Lino, Dewi Tanjung: Pantas JK Bela Novel Baswedan, Ada Kasus yang Diendapkan di KPK

Kata-kata tajamnya untuk Vladimir Putin dan dukungan untuk Ukraina menandai kontras yang lain dengan Trump.

Hal ini juga menghindari semua kritik langsung terhadap presiden Rusia, dan telah menggunakan dukungan AS untuk Kyiv sebagai pengaruh untuk mencoba memperoleh materi kompromi tentang Biden.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler