CIA Sebut Putra Mahkota Saudi Dalang Pembunuhan Jamal Khashoggi, Joe Biden Bimbang

26 Februari 2021, 07:25 WIB
Putra Mahkota Arab Saudi dituding jadi dalang di balik pembunuhan Jamal Khashoggi. /Instagram/@hrhpsauds

PR BEKASI - Pemerintah Amerika Serikat (AS) siap untuk merilis versi laporan CIA yang tidak diklasifikasikan terkait pembunuhan kritikus Kerajaan Arab Saudi, Jamal Khashoggi.

Menurut empat pejabat AS, CIA menemukan bahwa Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) merupakan dalang pembunuhan terhadap Jamal Khashoggi di dalam konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 2018 lalu.

Presiden AS, Joe Biden mengatakan pada Rabu, 25 Februari 2021 bahwa dia telah membaca laporan itu.

Dirinya berharap untuk bisa segera berbicara melalui telepon dengan Raja Salman, Raja Saudi sekaligus ayah dari Putra Mahkota MBS terkait masalah tersebut.

Baca Juga: Khawatir Dideportasi dari Malaysia, Ibu Muda Myanmar Pilih Akhiri Hidupnya

Baca Juga: Pemkab Bekasi Akan Permudah Warga Urus Dokumen Kependudukan yang Rusak Akibat Banjir, Cek Syaratnya!

Baca Juga: SBY Tegas Sebut Namanya Aktor di Balik GPK-PD, Moeldoko: Jangan Menekan Saya! 

Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan kepada wartawan bahwa presiden hanya akan berkomunikasi dengan Raja Salman dan mengatakan laporan yang tidak diklasifikasikan itu sedang disiapkan untuk dirilis segera.

Rilis laporan itu adalah bagian dari kebijakan Joe Biden untuk menyelaraskan kembali hubungan dengan Riyadh.

Diketahui telah bertahun-tahun AS memberi sekutu Arab itu, produsen minyak utama, untuk mengesahkan catatan hak asasi manusia dan intervensinya dalam perang saudara di Yaman.

Seperti diketahui, Jamal Khashoggi pergi ke konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018 untuk mengambil dokumen demi menikahi kekasihnya, Hatice Cengiz.

Baca Juga: 50 Universitas Terbaik di Indonesia 2021 versi uniRank: UGM Terbaik, ITB Keluar dari 10 Besar

Namun, saat sampai di konsulat Arab Saudi dirinya dibunuh dan jasadnya dimutilasi oleh tim operasi yang terkait dengan Putra Mahkota MBS

Sampai artikel ini dibuat, jenazah dari Jamal Khashoggi tidak pernah ditemukan karena telah menjadi cair akibat disiram dengan cairan asam.

Riyadh akhirnya mengakui bahwa Khashoggi tewas dalam operasi ekstradisi "nakal" yang tidak beres tetapi pihaknya membantah keterlibatan putra mahkota.

Lima pria dijatuhi hukuman mati atas pembunuhan itu tetapi hukuman mereka diubah menjadi 20 tahun penjara setelah diampuni oleh keluarga Khashoggi.

"Saya menyerukan kepada Presiden terpilih untuk merilis penilaian dan bukti CIA," kata Cengiz, seorang penduduk asli Turki, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari New York Post.

Baca Juga: Besok, Kemenpora Akan Lakukan Vaksinasi Covid-19 untuk 820 Atlet, Pelatih, dan Tenaga Pendukung 

"Ini akan sangat membantu dalam mengungkap kebenaran tentang siapa yang bertanggung jawab atas pembunuhan Jamal," tambah dirinya.

Pada bulan Oktober 2020 lalu, dia mengajukan gugatan federal di Washington, DC, dengan harapan meminta pertanggungjawaban Putra Mahkota MBS atas pembunuhan brutal orang yang dicintainya.

Tuntutan hukum tersebut menuduh Putra Mahkota MBS dan sejumlah pejabat Kementerian Dalam Negeri Saudi melakukan kejahatan brutal dan kurang ajar yang merupakan hasil dari perencanaan berminggu-minggu.

Pada 2019, seorang penyelidik hak asasi manusia PBB, Agnes Callamard, menuduh Arab Saudi melakukan eksekusi yang disengaja dan direncanakan terhadap Jamal Khashoggi dan menyerukan penyelidikan lebih lanjut.

Baca Juga: 91 Anak di Bawah Umur Tega Dieksploitasi, Polda Metro Jaya Tangkap 15 Germo 

"Ada cukup bukti kredibel mengenai tanggung jawab putra mahkota yang menuntut penyelidikan lebih lanjut," katanya.

Avril Haines, direktur baru intelijen nasional Joe Biden, berkomitmen selama sidang konfirmasi untuk mematuhi ketentuan dalam RUU pertahanan tahun 2019.

Hal tersebut mewajibkan Kantor Direktur Intelijen Nasional untuk merilis laporan yang tidak diklasifikasikan tentang pembunuhan itu dalam waktu 30 hari.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler