PR BEKASI – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump disebut-sebut akan kembali muncul di media sosial dengan platform yang akan dia ciptakan sendiri.
Hal ini setelah sebelumnya, akun miliknya diblokir oleh Twitter, Facebook, dan Instagram.
Trump dicurigai menjadi dalang dan menghasut kerusuhan yang terjadi di Capitol AS.
Para pendukung Donald Trump menyerang Gedung Capitol AS lantaran tidak terima dengan hasil pemilihan umum yang menetapkan Joe Biden sebagai presiden AS terpilih.
Baca Juga: Alami Delay Selama Dua Jam di Istanbul, Tim Bulutangkis Indonesia Akan Tiba di Tanah Air Malam Ini
Baca Juga: Sebut Habib Rizieq Diseret dan Dipaksa Ikuti Sidang Online, Tokoh Asal Papua: Ini Cuma Kasus Receh
Baca Juga: Dewi Tanjung Dikecam Warganet Usai Sebut Habib Rizieq Dajjal hingga Preman Bersorban
Demonstrasi para pendukung Donald Trump di Gedung Capitol menyebabkan kerusuhan hingga memakan korban jiwa dan rusaknya fasilitas publik.
Dirinya pun relative berdiam diri di resort Mar-a-Lago yang ada di Florida, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs The Guardian, Senin, 22 Maret 2021.
Baru-baru ini dia telah merilis pernyataan pendek yang banyak disamakan dengan tweet-nya yang lama.
Spekulasi telah tersebar luas bahwa Trump mungkin berusaha untuk membuat jaringan TVnya sendiri.
Jason Miller, selaku penasihat senior sekaligus juru bicara kampanye Donald Trump pada 2020 ikut buka suara.
Dirinya mengatakan Donald Trump akan segera membuat platform baru untuk kembali ke media sosial.
“Saya pikir kita akan sama-sama melihat Presiden Trump kembali ke media sosial dalam 2 atau 3 bulan ke depan menggunakan platform dia sendiri,” ucap Jason Miller.
“Kembalinya Presiden Trump akan mengubah permainan. Setiap orang akan melihat dan menunggu apa yang dilakukan Presiden Trump,” katanya.
Jason Miller tak ingin banyak mengumbar bagaimana cara Donald Trump dalam membuat platform sendiri.
"Saya tak bisa banyak memberi tahu. Tapi, saya dapat memastikan ini adalah platform besar yang akan dia ciptakan," ujarnya.
Jason Miller mengklaim, Donald Trump sudah melakukan pertemuan dengan banyak perusahaan di kediamannya terkait rencana ini.
"Dia akan membuat jutaan, puluhan juta orang tertarik untuk bergabung di platform barunya," tuturnya.***