PR BEKASI – Pakar telematika Roy Suryo mempertanyakan kemunculan kembali kapal China di perairan Indonesia.
Roy Suryo mengatakan bahwa kejadian ini terus berulang dari waktu ke waktu.
Roy Suryo menilai jika kejadian ini terjadi sekali hingga dua kali masih bisa disebut sebagai kecolongan dan kebobolan.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 16 April 2021: Kelabakan, Elsa Minta Ricky Tak Katakan Apapun pada Rafael
Akan tetapi jika kejadian masuknya kapal asing ke perairan Indonesia ini sudah berkali-kali terjadi maka harus disebut apa.
“Terjadi dan terjadi lagi. Kalau cuman sekali, boleh lah disebut ‘kecolongan’, kedua kali ‘kebobolan’. Namun jika sudah berkali-kali begini, pantasnya disebut apa?” kata Roy Suryo sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @KRMTRoySuryo2 pada Jumat, 16 April 2021.
Menyoroti situasi tersebut, Roy Suryo pun mempertanyakan apa yang terjadi dengan pihak yang bertanggung jawab terhadap keamanan negara.
“Apa ada yang salah dengan penanggung jawab keamanan negara?” ujarnya.
Roy Suryo heran lantaran peristiwa serupa terus terjadi dan terkesan berulang dari waktu ke waktu.
“Kenapa selalu saja terjadi hal yang sama? (Tanda tanya besar)” kata Roy Suryo.
Roy Suryo pun mengunggah kembali sebuah video monitoring dua kapal riset China yang melintas di Selat Sunda pada 2 sampai dengan 3 April 2021.
Video yang diunggah di kanal Youtube resmi KOARMADA 1 ini menunjukan kapal Da Yang Hao terdeteksi pada 2 April 2021 pukul 11.23 WIB di Vessel Traffic Service (VTS) Merak.
Selain itu, kapal Da Yang Hao juga terdeteksi di Posal Sangiang Banten pada waktu yang sama.
Selanjutnya kapal pelacak satelit atau rudal Yuan Wang-6 terdeteksi di Posal Sangiang Banten pada 3 April 2021 pukul 19.25 WIB.
Kedua kapal itu itu tidak menunjukan aktivitas mencurigakan apalagi sampai mengganggu keamanan Indonesia.
Perlu menjadi perhatian juga bahwa dengan kekuatan radar TNI saat ini, dapat menunjukkan aktivitas kapal-kapal di perairan di Selat Sunda dapat terdeteksi.***