Mengemis, Pinjam, Curi: Hakim India Desak Pemerintah Jamin Ketersedian Tabung Oksigen di Tengah Lonjakan Covid

23 April 2021, 15:22 WIB
Seorang pekerja memuat tabung oksigen kosong ke van pasokan untuk diangkut ke stasiun pengisian, di rumah sakit Covid-19, di tengah penyebaran penyakit Covid-19 di Ahmedabad, India, 22 April 2021/ Reuters /

PR BEKASI - Pankaj Solanki, seorang dokter dan direktur sebuah Rumah Sakit kecil di New Delhi, India bergegas ke agen pemasok oksigen awal pekan ini untuk mengamankan tabung oksigen yang cukup agar 10 pasien Covid-19 di bangsal ICU bisa bernapas.

Persediaan di RS miliknya hanya akan bertahan sampai hari ini Jumat, 23 April 2021 malam, jadi dia mengirim sopir untuk mencoba mencari lebih banyak tabung oksigen.

Kepada Reuters ia menuturkan bahwa hal tersebut membuatnya menderita secara mental.

"Ini penderitaan mental. Saya tidak tahan lagi. Bagaimana jika sesuatu terjadi pada pasien?" kata Solanki seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Jumat.

Baca Juga: Kini Resmi Dilarang, Ini Alasan WNA India Sempat Boleh Masuk ke Indonesia saat Negaranya Dihantam Covid-19

Perebutan oksigen di menit-menit terakhir tak hanya terjadi di RS Solanki tetapi terjadi di seluruh kota dan berbagai negara bagian India, negara yang kini menghadapi lonjakan kasus Covid-19 terbesar di dunia.

Rumah sakit di ibu kota India, yang terkenal dengan beberapa perawatan medis terbaik di negara itu, tidak dapat menjamin layanan dasar dan ribuan nyawa agar tetap seimbang.

Menjadi sebuah peringatan keras tentang bagaimana sistem perawatan kesehatan India tertekuk di tengah pandemi.

Rantai rumah sakit swasta yang besar pun belum terselamatkan dari keterbatasan tabung oksigen.

Baca Juga: Tak Perlu Oven, Resep Chocolate Cookies Ini Cocok jadi Salah Satu Kue Lebaran 2021

Minggu ini di New Delhi, tengah sangat terpukul oleh Covid-19, tujuh rumah sakit Max Healthcare yang merawat lebih dari 1.400 pasien Covid-19. Di mana pasien kekurangan oksigen antara dua dan 18 jam.

Staf di fasilitas utama kelompok Apollo mengalami malam yang mengerikan bertanya-tanya apakah oksigen untuk 200 pasien akan habis. Sebuah truck tiba sekitar pukul 3 pagi, tepat pada waktunya, kata sumber di rumah sakit.

Ketika kepanikan pecah di rumah sakit yang tidak dapat menerima beberapa orang dengan gejala Covid-19 yang parah, polisi dikerahkan untuk mengamankan oksigen.

Di pengadilan, hakim menantang pemerintah pusat untuk melakukan lebih banyak hal untuk mengatasi kekurangan.

Baca Juga: Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas Sejauh 2 Km, Masyarakat Diimbau Tak Berkegiatan Apapun

Dalam sidang pengadilan larut malam pada hari Rabu, hakim Delhi meminta pemerintah Perdana Menteri, Narendra Modi untuk "mengemis, meminjam, mencuri, atau mengimpor" untuk memenuhi kebutuhan kota.

Para pejabat mengatakan mereka sedang mengatur persediaan, tetapi para hakim tidak yakin.

"Negara tidak boleh mengatakan 'kami hanya dapat menyediakan sebanyak ini dan tidak lebih', jadi jika orang mati, biarkan mereka mati itu tidak bisa menjadi jawaban bagi negara berdaulat yang bertanggung jawab," kata Hakim Vipin Sanghi.

Di pabrik gas INOX di negara bagian Uttar Pradesh, sekitar satu jam perjalanan dari Delhi, 12 truk dari kota-kota di India utara sedang menunggu untuk mengisi oksigen pada hari Kamis.

Baca Juga: Rizal Ramli Akan Lakukan Ini Jika Gantikan Jokowi, Ferdinand Hutahaean Khawatir: Bahaya Kalau Jadi Presiden

Enam pengemudi mengatakan kepada Reuters bahwa mereka telah menghadapi penundaan yang lama, karena melonjaknya permintaan dari rumah sakit di ibu kota dan tempat lain melebihi pasokan.

"Kami telah menunggu selama tiga hari," kata Bhure Singh, salah satu pengemudi.

"Permintaan meningkat dan tidak ada tabung," sambungnya.

Pabrik tersebut telah dikunjungi oleh pejabat pemerintah dan polisi, beberapa di antaranya membawa senapan serbu.

Seorang petugas polisi Uttar Pradesh mengatakan mereka telah diberi perintah untuk mengawal truk dalam beberapa kasus untuk memastikan mereka mencapai tujuan mereka.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler