China Capai Keberhasilan Konservasi Hewan, Panda raksasa Diumumkan Tidak Lagi Terancam Punah

9 Juli 2021, 17:03 WIB
Ilustrasi. Pemerintah China dikabarkan telah mencapai keberhasilan konservasi hewan lantaran panda raksasa diumumkan tidak lagi terancam punah. /Pixabay



PR BEKASI - Panda raksasa merupakan salah satu hewan yang dilindungi dan sempat terancam punah.

Namaun, baru-baru ini pemerintah China telah mengumumkan bahwa panda raksasa tidak lagi menjadi spesies yang terancam punah.

Hal tersebut merupakan kemenangan besar bagi upaya konservasi di negara tersebut.

Dikabarkan bahwa jumlah panda raksasa liar, dalam dekade terakhir, telah meningkat hampir 20 persen.

Baca Juga: 20 TKA China Tiba di Indonesia saat PPKM Darurat Diterapkan, Ditjen Imigrasi Beberkan Fakta Berikut

Selanjutnya, Beijing menyatakan bahwa setidaknya ada 1.800 panda raksasa yang hidup di alam liar, dan karenanya spesies ini sekarang diklasifikasikan sebagai "rentan" dan tidak terancam punah, dikutip Pikiranrakyat-Bekasoi.com dari The Independent Jumat, 9 Juli 2021.

Cui Shuhong, Direktur Departemen Konservasi Alam dan Ekologi di bawah Kementerian Ekologi dan Lingkungan mengatakan kepada media bahwa populasi beberapa spesies langka dan terancam punah lainnya di China telah meningkat “secara signifikan”.

Diantaranya yakni, harimau Siberia atau Amur, macan tutul Asia Timur Laut, juga disebut macan tutul Amur, gajah Asia, dan ibis jambul.

Sementara itu, anda raksasa terdaftar sebagai "terancam punah" pada tahun 1990 tetapi para pejabat mengatakan bahwa upaya konservasi selama tiga dekade terakhir telah membuahkan hasil.

Baca Juga: TKA China Masuk ke Indonesia saat PPKM Darurat, Sudjiwo Tedjo: Mudah-mudahan Itu Hoaks

Salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan populasi panda raksasa liar di China adalah penanaman kembali dan penghidupan kembali hutan bambu, kata laporan.

Makanan panda raksasa sebagian besar terdiri dari bambu. Satu orang dewasa makan hingga 45 pon batang bambu setiap hari.

Lima tahun lalu, Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam menurunkan panda raksasa dari daftar spesies yang terancam punah. Namun, pada saat itu, China berargumen bahwa ancaman terhadap hewan tersebut masih signifikan.

Laporan Penilaian Global 2019 tentang Layanan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem menunjukkan bahwa “keanekaragaman hayati global terus menurun, 75 persen permukaan bumi dan 66 persen lautan telah berubah karena aktivitas manusia”.

Namun, disebutkan bahwa “China telah membuat kemajuan yang patut dipuji di bidang konservasi keanekaragaman hayati, dengan investasi pemerintah dan kesadaran warga yang terus meningkat”.

Laporan tersebut mengatakan bahwa “Populasi spesies yang terancam punah seperti antelop Tibet, panda raksasa, ibis jambul, dan macan tutul salju telah tumbuh secara substansial".***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: The Independent

Tags

Terkini

Terpopuler