Militer China Perlihatkan Drone Mirip Ikan Arwana Asli, Berpotensi Jadi Alat Mata-mata?

12 Juli 2021, 07:29 WIB
Wujud Drone bawah air berbentuk Ikan Arwana mirip Ikan Asli, berpotensi jadi alat mata-mata. /Oddity Central

 

PR BEKASI – Militer China terus berinovasi dengan teknologi mereka yakni Drone bawah air yang tampak seperti Ikan Arwana asli.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Oddity Central pada Senin, 12 Juli, 2021, drone bawah air ultra-realistis yang meniru model ikan arwana itu, kini telah mendapatkan banyak perhatian online.

Drone ikan arwana itu pertama kali diperlihatkan di sebuah pameran militer awal Juni 2021.

Pameran Militer Beijing tahun ini dibuka pada Sabtu, 5 Juni 2021, tetapi bukan tank, rudal, atau senjata canggih yang menarik perhatian wartawan dan media.

Baca Juga: Dituduh Langgar HAM Muslim Uighur di Xinjiang, 14 Perusahaan China Masuk Daftar Hitam Ekonomi AS

Mereka lebih tertarik dengan keberadaan seekor ikan Arwana yang berenang di tangki air besar yang terasa sangat ganjil berada di lokasi pameran militer tersebut.

Sepintas, drone itu hanya seperti seekor ikan yang tampak berenang dan berperilaku normal.

Ikan itu berenang dengan normal dan mengangkat kepalanya untuk beberapa saat setiap kali mencapai dinding, lalu mengepakkan ekornya lagi dan berenang ke arah lain.

Pada pandangan pertama, penampilan dan gerakannya seperti ikan yang sebenarnya, tetapi saat dilakukan pengamatan yang dekat seseorang akan menyadari bahwa ikan arwana itu adalah robot mirip ikan yang canggih.

Baca Juga: China Coret Panda Raksasa dari Daftar Spesies Hewan Terancam Punah, Ini Alasannya

Drone ikan Arwana itu dikembangkan oleh perusahaan China Boya Gongdao, arwana bionik didasarkan pada penampilan dan gerakan ikan yang sebenarnya.

Teknologi canggih itu memiliki fitur berbagai sensor dan teknologi kontrol penglihatan global, dan memiliki otonomi baterai 6-8 jam.

Pembuat ikan robot yang sangat realistis ini percaya bahwa drone ciptaannya bisa sangat berguna dalam pendidikan dan penelitian ilmiah, serta penelitian biologi kelautan.

Namun banyak orang yang tidak dapat mengabaikan potensi drone itu dalam spionase (pengintaian dan memata-matai) dan pengawasan, terutama mengingat minat China dalam pengawasan bertenaga AI.

Baca Juga: China Capai Keberhasilan Konservasi Hewan, Panda raksasa Diumumkan Tidak Lagi Terancam Punah

Tak hanya China Boya Gongdao yang mengembangkan drone yang memiliki wujud yang terinspirasi dari hewan.

Tahun 2020 lalu perusahaan otomasi Jerman Festo, meluncurkan kreasi bio-terinspirasi terbarunya, Bionic Swift, robot ringan yang mampu meniru penerbangan swift yang sebenarnya.

Selama dekade terakhir Festo telah meluncurkan sejumlah robot mengesankan yang terinspirasi oleh fauna Bumi, dari semut bionik dan kupu-kupu, hingga penguin, ubur-ubur, dan bahkan kanguru.

Awal Juli 2020, studio robotika mereka memamerkan penemuan terbaru mereka, sebuah robot yang mirip burung walet.

Robot terbang ringan itu mampu menirukan manuver penerbangan burung walet dengan akurasi yang mengesankan.

Untuk meniru gerakan cepat yang sebenarnya, versi robot Festo harus sangat ringan, sehingga berat robot itu hanya 42 gram, atau kira-kira seberat bola golf.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Oddity Central

Tags

Terkini

Terpopuler