Warga Palestina Kembali Gelar Aksi Protes, Israel Blokade yang Lumpuhkan Aktivitas Selama Beberapa Hari

26 Agustus 2021, 13:24 WIB
Warga Palestina gelar demonstrasi untuk memprotes blokade Israel yang melumpuhkan aktivitas selama beberapa hari. /AFP

 

PR BEKASI - Konflik yang terjadi diantara Palestina dan Israel rumanya belum Berakhir.

Padahal Palestina dan Israel sudah mencapai kesepakatan gencatan senjata pada beberapa waktu lalu.

Namun, kini Israel dilaporkan kembali memblokade yang berdampak pada aktivitas warga Palestina.

Dilaporkan bahwa ratusan warga Palestina telah berdemonstrasi di dekat pagar Israel yakni di Jalur Gaza yang terkepung.

Baca Juga: Yordania dan Qatar Kembali Koordinasi, Dukung Palestina dan Beberapa Negara yang Tengah Hadapi Konflik

Warga Palestina menyerukan Israel untuk meringankan blokade yang melumpuhkan beberapa hari setelah pertemuan akhir pekan yang sama berakhir dengan konfrontasi mematikan dengan tentara Israel.

Sementara itu militer Israel, yang telah meningkatkan pasukannya sebelum demonstrasi pada hari Rabu, mengatakan mereka menggunakan gas air mata dan tembakan langsung untuk membubarkan kerumunan di Gaza selatan. Petugas medis Palestina melaporkan sedikitnya sembilan orang terluka.

Jaringan televisi Al Aqsa TV, yang dijalankan oleh Hamas, kelompok Palestina yang memerintah Gaza, menunjukkan kerumunan orang mendekati pagar, kemudian melarikan diri ketika sebuah kendaraan militer Israel tiba. Gas air mata terlihat mengambang tertiup angin.

Militer mengatakan mereka menggunakan tembakan kaliber .22, sejenis senjata yang dimaksudkan agar tidak terlalu mematikan dibandingkan senjata api yang lebih kuat tetapi bisa mematikan.

Youmna El Sayed dari Al Jazeera, melaporkan dari protes di Gaza, mengatakan bahwa puluhan tabung gas air mata telah ditembakkan ke pengunjuk rasa di kota selatan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Juga: Bunuh Banyak Warga Palestina Hanya untuk Senang-senang, Komandan Israel Murka Pada Pasukannya

“Hari ini, sudah tiga orang Palestina terluka oleh peluru tajam dan lusinan orang mati lemas karena tabung gas yang ditembakkan ke mereka,” kata El Sayed, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera pada Kamis, 26 Agustus 2021.

Ratusan warga Palestina berdemonstrasi pada hari Sabtu, yang mengakibatkan konfrontasi kekerasan.

Lebih dari 40 warga Palestina terluka oleh tembakan Israel selama demonstrasi hari Sabtu, termasuk seorang pemuda berusia 13 tahun yang ditembak di kepala, kata kementerian kesehatan.

Salah satu yang terluka, Osama Dueji, 32, meninggal karena luka tembak di kaki Rabu.

Hamas mengidentifikasi dia sebagai anggota sayap bersenjata dan meratapi dia sebagai "martir heroik".

Baca Juga: Tentara Israel Kembali Tembak Mati Bocah Palestina di Tepi Barat

Seorang tentara Israel yang terluka parah ketika seorang Palestina menembaknya di kepala melalui lubang di dinding pada jarak dekat tetap di rumah sakit pada hari Rabu.

Setelah penembakan itu, militer Israel membom situs senjata Hamas di Jalur Gaza pada Minggu pagi.

Hamas telah mengorganisir protes dalam upaya untuk menekan Israel untuk mengurangi blokade Gaza.

Israel dan Mesir telah mempertahankan blokade sejak Hamas menguasai Gaza pada 2007, setahun setelah memenangkan pemilihan Palestina.

Blokade telah menghancurkan ekonomi Gaza dan memicu tingkat pengangguran sekitar 50 persen. Israel mengatakan blokade, yang secara ketat membatasi pergerakan barang dan orang masuk dan keluar dari Gaza, dimaksudkan untuk mencegah Hamas membangun kemampuan militernya.

Baca Juga: Pejabat Palestina Sebut PA Siap Lakukan Pembicaraan Langsung dengan Israel

Israel dan Hamas telah berperang empat kali dan banyak bentrokan sejak 2007, yang terbaru eskalasi kekerasan 11 hari pada bulan Mei yang menewaskan 260 warga Palestina dan 13 orang di Israel.

Hamas menuduh Israel melanggar gencatan senjata yang mengakhiri pertempuran dengan memperketat blokade. Secara khusus, telah membatasi masuknya bahan-bahan yang dibutuhkan untuk rekonstruksi.

Israel telah menuntut pengembalian sisa-sisa dua tentara yang tewas dalam perang 2014, serta kembalinya dua warga sipil Israel yang diyakini berada di penangkaran Hamas.

Pekan lalu, Israel mencapai kesepakatan dengan Qatar untuk mengizinkan negara Teluk itu melanjutkan pembayaran bantuan kepada ribuan keluarga miskin Gaza.

Di bawah sistem baru, pembayaran akan dikirimkan oleh PBB langsung ke keluarga yang telah diperiksa oleh Israel. Di masa lalu, bantuan itu dikirim sebagai uang tunai langsung ke Hamas.

Baca Juga: PBB Kembali Soroti Pelanggaran Israel dan Palestina, Mantan Kepala Hak Asasi PBB Akan Pimpin Penyelidikan

Pembayaran diharapkan akan dimulai dalam beberapa minggu mendatang, memberikan beberapa bantuan di Gaza.

Tapi ketegangan tetap tinggi. Selain demonstrasi, Hamas telah mengizinkan para pendukungnya untuk meluncurkan balon pembakar melintasi perbatasan, memicu beberapa kebakaran hutan di Israel selatan. Israel telah meluncurkan serangkaian serangan udara terhadap sasaran Hamas di Gaza.

Sementara itu Mesir, yang berfungsi sebagai mediator antara Israel dan Hamas, telah bekerja untuk menengahi gencatan senjata jangka panjang antara musuh bebuyutan itu.

Selanjutnya pada minggu ini, Mesir menutup perbatasannya dengan Gaza, titik keluar utama bagi orang-orang di wilayah itu untuk bepergian ke luar negeri, sebagai bentuk kekecewaan terhadap Hamas.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler