Demi Akhiri Perang di Panjshir, Kelompok Oposisi Afghanistan Sepakat Berdialog dengan Taliban

6 September 2021, 21:52 WIB
Taliban mengatakan Senin bahwa mereka telah merebut Provinsi Panjshir dari para pejuang perlawanan. /UPI/Bashir Darwish

PR BEKASI - Pemimpin kelompok oposisi Afghanistan siap melakukan dialog dengan pasukan Taliban setelah pertempuran di Lembah Panjshir di utara Kabul.

Kelompok oposisi Afghanistan itu mengatakan bahwa dia menyambut baik proposal dari para ulama untuk penyelesaian yang dirundingkan guna mengakhiri pertempuran.

Ahmad Massoud, kepala Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRF), membuat pengumuman itu di halaman Facebook kelompok oposisi pada Minggu, 5 September 2021.

Baca Juga: Janji Berubah, Petinggi Taliban Akan Bentuk Pemerintahan Inklusif di Afghanistan 

Sebelumnya, pasukan Taliban mengatakan mereka telah berjuang untuk memasuki ibu kota provinsi Panjshir setelah mengamankan distrik-distrik di sekitarnya.

Taliban menguasai seluruh wilayah Afghanistan tiga minggu lalu, dengan mengambil alih kekuasaan di Kabul pada 15 Agustus 2021 setelah pemerintah yang didukung negara Barat runtuh lalu Presiden Ashraf Ghani meninggalkan Afghanistan.

"NRF pada prinsipnya setuju untuk menyelesaikan masalah saat ini dan segera mengakhiri pertempuran dan melanjutkan negosiasi," kata Massoud dalam posting Facebook yang dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Senin, 6 September 2021 dari Al Jazeera.

Baca Juga: Taliban Wajibkan Mahasiswa Perempuan Pakai Niqab di Universitas, Pisahkan Kelas dengan Laki-Laki 

“Untuk mencapai perdamaian abadi, NRF siap menghentikan pertempuran dengan syarat bahwa Taliban juga menghentikan serangan dan gerakan militer mereka di Panjshir dan Andarab,” katanya, merujuk pada sebuah distrik di provinsi tetangga Baghlan.

Sebuah pertemuan besar dari semua pihak dengan majelis ulama-ulama kemudian bisa diadakan, katanya.

Sebelumnya, outlet media Afghanistan melaporkan bahwa ulama telah meminta Taliban untuk menerima penyelesaian yang dinegosiasikan untuk mengakhiri pertempuran di Panjshir.

Namun, tidak ada tanggapan segera dari Taliban.

Juru bicara NRF, Fahim Dashti mengatakan pada hari Minggu bahwa "bentrokan hebat" sedang berlangsung di Lembah Panjshir.

Baca Juga: Taliban Dituduh Tembak Mati Ibu Hamil di Depan Keluarganya, Afghanistan Kian Mencekam 

Menurut NRF, mereka mengepung “ribuan teroris” di Khawak Pass dan Taliban meninggalkan kendaraan serta peralatan di daerah Dashte Rewak.

Charles Stratford dari Al Jazeera, melaporkan dari ibu kota Kabul bahwa sumber-sumber di lapangan mengatakan, ratusan pejuang Taliban telah ditawan pada hari Minggu.

“Sumber di lembah mengatakan NRF mengeklaim telah menangkap sekitar 1.500 Taliban. Rupanya, para pejuang ini dikepung,” kata Stratford.

“Ada kekhawatiran yang berkembang tentang sekitar 150.000–200.000 orang di dalam lembah. Semua komunikasi terputus," sambungnya.

Baca Juga: Pemimpin Wilayah Afghanistan Siap Bicara dengan Taliban untuk Akhiri Pertempuran 

"Kami juga tahu bahwa Taliban telah memutus aliran listrik, jadi sangat sulit untuk mendapatkan verifikasi independen tentang apa yang sebenarnya terjadi,” katanya.

Namun, juru bicara Taliban Bilal Karimi mengatakan bahwa pasukan mereka telah berjuang masuk ke ibu kota provinsi, Bazarak dan telah merebut sejumlah besar senjata dan amunisi.

Karimi mengatakan di Twitter bahwa pasukan oposisi telah menderita banyak korban.

Massoud, yang memimpin pasukan yang terdiri dari sisa-sisa tentara reguler Afghanistan dan unit pasukan khusus serta pejuang milisi lokal, menyerukan penyelesaian yang dinegosiasikan dengan Taliban sebelum pertempuran pecah sekitar seminggu yang lalu.

Beberapa upaya pembicaraan diadakan tetapi akhirnya gagal, dengan masing-masing pihak saling menyalahkan atas kegagalan mereka.***

 
Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler