PBB: 97 Persen Warga Afghanistan Berada di Ambang Garis Kemiskinan

10 September 2021, 07:45 WIB
PBB peringatkan 97 persen warga Afghanistan berada di ambang garis kemiskinan. /Reuters/Abdul Khaliq Achakzai

 

PR BEKASI – PBB memperingatkan sekitar 97 persen warga Afghanistan berada di ambang garis kemiskinan kecuali krisis politik dan ekonomi negara itu ditangani.

Pada Kamis, 9 September 2021, Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) mengatakan bahwa tingkat kemiskinan dapat meningkat hingga 25 persen sebagai akibat dari kontraksi produk domestik bruto (PDB) riil Afghanistan.

Setengah dari warga negara Afghanistan diketahui sudah membutuhkan bantuan kemanusiaan.

“Anda mengalami gangguan dalam perdagangan domestik dan internasional,” Abdallah Al Dardari, perwakilan UNDP di Afghanistan, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Jumat, 10 September 2021.

Baca Juga: Ashraf Ghani Muncul dan Minta Maaf kepada Warga Afghanistan, Bantah Rumor Bawa Kabur Sejumlah Uang

“Biasanya di negara dengan situasi ini, lembaga keuangan internasional seperti IMF, Bank Dunia, dan semua lembaga keuangan bilateral dan multilateral akan berkumpul dengan PBB dan mengusulkan program reformasi ekonomi. Kami tahu ini tidak akan terjadi," katanya, melanjutkan.

Bahkan sebelum pengambilalihan cepat oleh Taliban bulan lalu, Afghanistan sangat bergantung pada bantuan, dengan lebih dari sepertiga PDB negara itu diambil dari pendanaan asing.

PBB mendesak agar Taliban mengizinkan pekerja bantuan untuk melakukan pekerjaan mereka.

“Biarkan masyarakat sipil, organisasi masyarakat lokal, mengelola proyek [yang sedang berlangsung]. Biarkan mereka menerapkannya. Kami tidak meminta apa-apa. Asal jangan dihalangi,” kata Al Dardari.

Baca Juga: Eks Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Bantah Kabur dengan Uang Jutaan Dolar, Tantang PBB Buktikan Klaimnya

Awal pekan ini, badan-badan bantuan internasional memperingatkan krisis kemanusiaan yang akan datang di Afghanistan.

Badan amal medis Doctors Without Borders mengatakan sistem perawatan kesehatan negara yang rentan menghadapi potensi keruntuhan.

PBB telah memperingatkan bahwa 18 juta orang di Afghanistan menghadapi bencana kemanusiaan dan krisis akan banyak dan bercabang banyak.

“Akan ada banyak krisis: perpindahan internal, migrasi, orang-orang yang melarikan diri dari negara itu, orang-orang yang bergabung dengan bisnis gelap,” kata Al Dardari.

“Saya pikir perdagangan opium akan berkembang, lebih dari sekarang hanya karena tidak ada pekerjaan lain. Kekerasan dalam rumah tangga juga akan meningkat. Tugas kita adalah turun tangan sekarang,” katanya

Baca Juga: China dan Taliban Makin Mesra, Beijing Siap Beri Dana Rp441 Miliar untuk Afghanistan

PBB meminta dana tambahan hampir 200 juta dolar atau senilai Rp2.9 triliun untuk bantuan kemanusiaan di Afghanistan setelah perebutan kekuasaan Taliban mengakibatkan eksodus pekerja bantuan dan pemotongan dana berikutnya.

Menurut laporan itu, kombinasi faktor-faktor dapat menyebabkan tingkat kemiskinan dasar Afghanistan, sekarang di 72 persen, membengkak.

Faktor-faktor tersebut antara lain kemarau berkepanjangan, pandemi Covid-19, dan gejolak akibat transisi politik saat ini.

Sebagai tanggapan, UNDP mengusulkan paket intervensi, termasuk layanan penting dan pendapatan dasar, yang ditujukan untuk mendukung hampir sembilan juta orang yang rentan, terutama perempuan dan anak perempuan.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler