Arus Jet Atlantik Utara Terancam Rusak oleh Perubahan Iklim, Bencana Alam Akan Lebih Sering Terjadi

14 September 2021, 20:23 WIB
Perubahan iklim yang semakin memburuk dapat mengakibatkan arus jet Atlantik Utara rusak yang dapat menyebabkan bencana alam lebih sering terjadi di wilayah tersebut. /REUTERS

PR BEKASI – Ilmuwan dari Universitas Arizona telah memperingatkan bahwa perubahan iklim yang semakin buruk mengancam mengacaukan arus jet Atlantik Utara.

Hal tersebut dapat menyebabkan bencana alam seperti banjir, badai, dan cuaca ekstrem lebih sering terjadi.

Penelitian baru telah menunjukkan posisi arus jet Atlantik Utara telah berubah selama 1.250 tahun terakhir dan telah tumbuh dalam intensitas.

Baca Juga: Perubahan Iklim Semakin Parah, PBB: Ini Akan Memperburuk Konflik di Seluruh Dunia

Arus jet sendiri merupakan fenomena alam dimana angin bertiup sangat kencang bahkan kecepatan bisa lebih dari 100 kilometer per jam.

Diketahui, arus jet Atlantik Utara mengacu pada inti angin sekitar lima hingga tujuh mil di atas permukaan bumi yang bertiup dari barat ke timur.

Ini menyebabkan perubahan angin dan tekanan dan bertanggung jawab untuk membentuk beberapa cuaca yang terjadi di berbagai belahan dunia akhir-akhir ini.

Baca Juga: Konferensi Perubahan Iklim COP 26 Akan Segera Digelar, Inggris Kirim Vaksin Covid-19 untuk Para Delegasi

Fenomena itu diketahui menyumbang sekitar sepuluh persen dan 15 persen dari varian curah hujan tahunan dan suhu di Amerika Utara bagian timur dan Eropa barat.

Para ilmuwan Universitas Arizona menemukan posisi arus jet dapat melakukan perjalanan di luar kisaran variabilitas alami pada awal 2060 jika perubahan iklim terus memburuk.

Hal ini akan menyebabkan bencana alam lebih sering terjadi yang berpotensi menghancurkan ke kedua sisi Atlantik.

Baca Juga: Perubahan Iklim Memburuk, Badai Petir Semakin Sering Terjadi di India dan Tewaskan Banyak Orang

Tetapi tidak banyak yang diketahui tentang bagaimana arus jet bervariasi di masa lalu, dan ada banyak spekulasi tentang bagaimana hal itu akan bervariasi di masa depan.

Tim peneliti mengumpulkan sampel inti es glasial dari hampir 50 situs di lapisan es Greenland untuk merekonstruksi perubahan angin melintasi Atlantik Utara sejak abad kedelapan.

Bukti menunjukkan variabilitas alami sejauh ini menyembunyikan efek pemanasan yang disebabkan oleh aktivitas manusia pada apa yang disebut dinamika atmosfer lintang tengah di seluruh rentang waktu tahunan dan lebih lama.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Titik Krisis yang Picu Perubahan Iklim Ekstrim 55 Juta Tahun Lalu

Pemimpin tim penelitian Universitas Arizona, Matthew Osman mengatakan bahwa arus jet itu berarti akan bergerak menjauh dari posisi biasanya.

“Arus jet dapat memiliki implikasi sosial yang parah, seperti banjir dan kekeringan, karena dampaknya pada pola cuaca," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Selasa, 14 September 2021.

Apa yang ditunjukkan oleh penelitian adalah bahwa sementara variabilitas alami telah mengendalikan posisi arus jet, jika perubahan iklim berlanjut maka kondisi normal di Atlantik Utara dapat berubah secara signifikan.

Baca Juga: Ilmuwan: Kiamat Akan Segera Terjadi Jika Manusia Tak Mengatasi Perubahan Iklim

Proyeksi model menunjukkan arus jet bisa bergerak lebih jauh ke Utara dan membuat aliran jet benar-benar berbeda hanya dalam hitungan dekade.

Osman menambahkan bahwa bencana alam seperti banjir di Eropa dan gelombang panas di Pasifik Utara selama musim panas adalah contoh terbaru tentang bagaimana arus jet berdampak pada cuaca berdasarkan intensitas atau lokasinya dalam jangka pendek.

Tetapi dia juga mengatakan bahwa perubahan signifikan terjadi dalam jangka waktu yang lebih lama juga.

Dengan merekonstruksi masa lalu arus jet, tim menemukan bahwa dalam beberapa tahun itu bisa jauh ke utara, dan bisa melakukan perjalanan lebih dari sepuluh derajat lebih jauh ke selatan beberapa tahun kemudian.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler