Pengakuan Para Permpuan Afghanistan: Saya Khawatir Putri Saya Tak Pernah Tahu Kedamaian

16 September 2021, 11:40 WIB
pengakuan seorang ibu Afghanistan yang khawatir dengan nasib putrinya di bawah kekuasaan Taliban. /REUTERS

PR BEKASI - Sejumlah perempuan di Afghanistan mengaku khawatir dengan masa depan anaknya saat Taliban berkuasa.

Sebagaimana diketahui, Taliban mengambil alih kekuasaan pemerintah Afghanistan pada tanggal 15 Agustus 2021 lalu.

Menurut juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid, ada aturan baru di Afghanistan yang wajib ditaati perempuan.

Baca Juga: Satu Bulan Berkuasa, Taliban Pecut Perempuan hingga Pukuli Warga Sipil di Jalan Raya Afghanistan

Setiap perempuan di Afghanistan diwajibkan untuk menutup aurat dengan pakaian syar'i, dan diutamakan mengenakan burqa.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Guardian, sejumlah perempuan khawatir anaknya tidak mengetahui arti kebebasan berekspresi dan kedamaian.

Rahima, perempuan Afghanistan berusia 60 tahun yang memiliki 7 orang anak, mengutarakan kekhawatiran tersebut.

Baca Juga: Taliban Ambil Alih Rumah Mewah di Afghanistan, Diduga Hasil Korupsi Pejabat Sebelumnya

"Saya khawatir dengan nasib putri saya sendiri. Saya khawatir putri saya tidak akan pernah tahu kedamaian," tuturnya.

Perempuan lain, Fatima (22 tahun) yang sedang hamil melarikan diri dari Taliban di desa Qol-e Adam.

"Kami mendengar Taliban akan membunuh pria muda dan melakukan pelecehan seksual terhadap gadis," ucapnya.

Baca Juga: Korea Utara Uji Coba Rudal di Kereta Api, Makin Bersitegang dengan Korea Selatan

Selain itu, Zigul (38 tahun) bersama keluarganya melarikan diri dari Bamiyan yang sudah dikuasai Taliban.

Menurutnya, ia khawatir dengan masa depan anaknya di bawah kekuasaan Taliban.

"Ketakutan itu selalu ada dalam pikiran kita. Makanya, kami lari untuk mencegah hal ini terjadi lagi," katanya.

Baca Juga: Taliban Berkuasa, Afghanistan Terancam Kehabisan Makanan pada Akhir Bulan Ini

Sosiolog Afghanistan Ali Amiri mengatakan, kecemasan yang dialami oleh perempuan tidak terlepas dari jejak Taliban di masa lalu.

Taliban diketahui membuat aturan yang cukup ketat kepada perempuan Afghanistan pada saat mereka berkuasa pada tahun 1996-2001 lalu.

"Kita tahu siapa mereka dan sikap mereka soal perempuan. Itu menambah ketakutan secara kolektif," ujarnya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler