Buntut Bentrokan di Penjara hingga Tewaskan Ratusan Orang, Pemerintah Ekuador Berencana Bebaskan 2.000 Napi

2 Oktober 2021, 12:20 WIB
Ilustrasi penjara Buntut bentrokan di penjara hingga tewaskan ratusan orang, pemerintah Ekuador berencana akan bebaskan 2.000 narapidana. /Pixabay/Ichigo121212/

 

PR BEKASI - Penjara di Ekuador tengah menjadi perhatian sejumlah Pihak.

Pasalnya, baru-baru ini di dalam penjara Ekuador terjadi bentrokan antar narapidana.

Bentrokan tersebut hingga berujung menewaskan beberapa narapidana di penjara Ekuador.

Menaggapi peristiwa tersebut, pemerintah Ekuador berencana membebaskan 2.000 narapidana.

Baca Juga: Bentrok Antar Gang Narapidana di Penjara Ekuador, Tewaskan 24 Orang

Tujuan dari kebijakan tersebut yakni untuk mengurangi kepadatan di sejumlah penjara.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Sabtu, 2 Oktober 2021, pembebasan dilakukan setelah terjadi bentrokan antar gang yang menewaskan 118 narapidana.

Akibat peristiwa bentrokan tersebut, dilaporkan sebanyak 79 orang lainnya terluka.

Bentrokan terjadi di penjara Penitenciaria del Litoral di selatan kota Guayaquil.

Bolivar Garzon, direktur otoritas penjara SNAI negara Amerika Selatan, mengatakan narapidana yang diprioritaskan untuk bebas adalah orang tua, wanita, dan tahanan penyandang cacat serta penyakit berat.

Baca Juga: Penyiar Televisi di Ekuador Dirampok Saat Tengah Siaran Langsung

Saat ini sebanyak 39 ribu narapidana ditahan di sejumlah penjara di Ekuador.

Selanjutnya, Garzon mengatakan bahwa bentrokan dipicu oleh perebutan kekuasaan kelompok kejahatan yang terorganisir.

Sebelumnya kerusuhan terjadi pada Februari dan menewaskan 79 orang serta 22 orang pada Juli tahun ini.

Pejabat setempat mengatakan gang memiliki aliansi dengan kelompok kriminal transnasional dan berjuang untuk rute perdagangan narkoba.

Menurut Menteri Dalam Negeri Alexandra Vela, pemerintah telah mengirim 3.600 polisi dan bala bantuan militer untuk menjaga penjara.

Baca Juga: Berharap Tak Mudah Dikenali, 200 Lebih Narapidana Ini Melarikan Diri dari Penjara dengan Telanjang

Unit forensik juga telah mengidentifikasi 41 korban dan menyerahkan mayat 21 korban kepada keluarga mereka.

Puluhan kerabat narapidana berkumpul di luar kamar mayat Guayaquil mencari informasi tentang orang yang mereka cintai.

Pihak berwenang mengatakan setidaknya enam korban dipenggal.

Eduardo Montes, 60, sedang menunggu kabar tentang saudara laki-lakinya yang berusia 25 tahun, Vicente Montes, yang akan dibebaskan dari penjara bulan depan.

"Mereka mengirimi kami foto, kepala salah satu korban dipenggal dan kami yakin itu adalah saudara laki-laki saya, tetapi kami tidak tahu apakah dia benar-benar mati atau masih hidup," kata Montes.

"Saya berharapan dia masih hidup dan mereka membebaskannya," katanya, menambahkan.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler