Republik Ceko Gelar Pelatihan Menembak Gratis Untuk Warga Ukraina, Siap Hadapi Invasi Rusia

14 April 2022, 15:35 WIB
Warga Ukraina mendapatkan pelatihan menembak gratis dari Republik Ceko. /Pixabay/sluehr3g

PR BEKASI - Warga Ukraina dikabarkan telah mendapatkan pelatihan menembak gratis di lapangan tembak Republik Ceko.

Olha Dembitska, salah satu wanita asal Ukraina, belajar menembak dengan senapan serbu AK-47 dan telah melakukan empat tembakan.

Satu dari empat tembakannya berhasil mengenai sasaran, dia mengaku masih kesulitan dalam menembak untuk pertama kalinya.

“Ini cukup sulit untuk pertama kalinya,” kata Olha Dembitska.

Baca Juga: Jadwal Bazar Ramadhan dan Operasi Pasar Murah di Bekasi dari 18-21 April, Simak Rinciannya

Pada kesempatan ini, sasarannya adalah bentuk tubuh manusia yang telah disediakan di lapangan tembak di Republik Ceko.

Di lain kesempatan, kemungkinan akan berhadapan dengan musuh yang nyata, di Ukraina, dan targetnya bisa jadi salah satu pasukan Rusia yang telah menginvasi tanah airnya.

Dembitska (22 tahun) adalah salah satu dari setidaknya 130 orang yang sejauh ini telah menjalani pelatihan gratis bagi warga Ukraina.

Mereka tinggal di Republik Ceko hampir tidak ada yang berpengalaman dengan senjata dan ingin belajar cara melawan agresor.

Baca Juga: Kumpulan Twibbon Sambut Jumat Agung pada 15 April 2022

Sejak invasi Rusia, orang-orang Ukraina tiba di kota terbesar kedua di Brno, Republik Ceko, Brno, untuk belajar hal-hal penting dan keterampilan senapan mematikan.

Mereka belajar menembak, dasar-dasar tentang senjata, taktik medan perang, dan menyelamatkan nyawa saat mereka diperangi.

Michal Ratajsky, pemilik perusahaan CS Solutions, Republik Ceko menyampaikan tindakannya merupakan bagian dari kontribusinya untuk Ukraina.

"Ini sebagai kontribusi kami untuk bantuan bagi Ukraina," kata Michal Ratajsky, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari AP News pada Kamis, 14 April 2022.

Baca Juga: Bacaan Doa Puasa Ramadhan Hari ke-12 dan 13, Sucikan Kami dari Segala Nista dan Perbuatan Keji

Dia bersama perusahaannya mendukung secara penuh dengan adanya pelatihan menembak bagi warga Ukraina.

“Kami melihatnya sebagai dorongan moral yang kami berikan kepada mereka dalam situasi ini, upaya untuk menunjukkan bahwa kami mendukung mereka dan bahwa kami akan melakukan untuk mereka apa yang kami bisa pada saat ini. Itu adalah motivasi dan tujuan kami," tuturnya.

Ratajsky mengatakan pelatihan selama tiga jam hanya cukup untuk memperkenalkan orang Ukraina pada keterampilan baru yang tidak dikenal.

"Kami tahu bahwa kami tidak membuat tentara dari mereka dalam tiga jam. Kami mencoba melakukan yang maksimal untuk mereka pada waktunya, dengan fokus pada keselamatan mereka," ujarnya.

Baca Juga: Waspada, Aplikasi Salat dan Azan Pencuri Data Pribadi Beredar, Berikut Daftarnya

Yehor Nechyporenko, salah satu warga Ukraina yang ikut pelatihan, mengaku siap untuk pulang ke negara asal dan bertarung.

“Ini sangat berguna bagi saya. Aku benar-benar menyukainya. Saya perlu mempelajari hal-hal itu karena saya tidak melakukan wajib militer," kata Yehor Nechyporenko.

Nechyporenko mengatakan dia yakin Rusia tidak akan bertahan lama dalam peperangan yang sedang terjadi.

"Saya pikir perang akan berakhir dalam beberapa bulan. Dan jika kita melihat kita kalah, kita semua akan pulang," ujarnya.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: AP News

Tags

Terkini

Terpopuler