Tak Ingin Kasus Terus Meningkat, Donald Trump Perintahkan Jajarannya Perlambat Tes Covid-19

23 Juni 2020, 06:45 WIB
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam acara kampanye perdananya untuk Pilpres 2020 mendatang.* /NICHOLAS KAMM/AFP via Getty Images

PR BEKASI - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump belum lama ini mengadakan kampanye perdananya menjelang Pemilihan Presiden pada November 2020 mendatang di Tusla, Oklahoma.

Ada satu hal yang menarik yang dikatakan Donald Trump pada kesempatan kampanye perdananya tersebut.

Dilansir Daily Mail oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, Donald Trump mengatakan bahwa dirinya telah memerintahkan jajarannya untuk memperlambat pemeriksaan tes virus corona atau Covid-19.

Baca Juga: PPDB Jabar 2020 Banyak Keluhan, Forum Orang Tua Siswa: Dengan Teknologi, Kenapa Jadi Mundur 

Hal itu disebabkan menurut pandangannya, dengan meningkatkan pemeriksaan kepada orang-orang seperti 'pedang bermata dua', pasalnya akan semakin banyak kasus Covid-19 baru yang ditemukan atau dikonfirmasi.

Hingga Senin 22 Juni 2020, AS merupakan negara yang paling parah terkena dampak oleh Covid-19 baik dalam kasus positif maupun jumlah korban yang dinyatakan meninggal dunia.

Menurut data dari situs Worldometers, Negeri Paman Sam tersebut mencatatkan 2.3 juta lebih kasus positif yang dikonfirmasi dan lebih dari 122 ribu orang yang dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19.

"Ketika Anda melakukan pengujian sejauh itu, Anda akan menemukan lebih banyak kasus yang dikonfirmasi. Jadi saya berkata kepada jajaran saya untuk memperlambat pengujian Covid-19, tolong," kata Donald Trump.

Baca Juga: MUI Malaysia Nyatakan Muslim yang Lakukan Lathi Challenge Berdosa 

Entah perkataan Donald Trump tersebut tengah bercanda atau serius untuk benar-benar memperlambat tes Covid-19 kepada para pendukungnya dalam acara kampanye perdananya untuk Pilpres 2020 tersebut.

Seorang pejabat Gedung Putih kemudian mengatakan bahwa ucapan Donald Trump tersebut adalah lelucon semata bagi media yang memberikan laporan ngawur.

"Dia jelas-jelas bercanda. Kami memimpin dunia dalam hal pengujian dan telah melakukan kepada lebih dari 25 juta orang," kata pejabat itu.

Tetap ngotot bahwa Covid-19 berasal dari Tiongkok, pada kesempatan kampanye itu, Donald Trump sempat menyulut kemarahan dengan menyebut Covid-19 adalah 'kung flu'.

Baca Juga: Tidak Sesuai Fakta Persidangan, Jaksa Minta Hakim Tolak Pledoi Kuasa Hukum Penyiram Novel Baswedan 

Sementara itu, calon rivalnya pada Pilpres 2020 mendatang yakni Joe Biden memberikan tanggapan soal pernyataan Donald Trump dengan mengatakan itu 'mengerikan' dan menekankan transparansi membuat penanganan lebih baik.

Dilaporkan bahwa kasus Covid-19 di sejumlah negara bagian AS meningkat, termasuk di Oklahoma. Hal itu diduga imbas dari acara kampanye yang dilakukan Donald Trump. Pasalnya, dilaporkan juga pada saat acara tersebut, para pendukungnya yang hadir tidak mengenakan masker dan tidak mengindahkan jaga jarak.

Sebelumnya, pemerintah lokas sudah meminta Donald Trump untuk menunda acara kampanye tersebut jika tidak mengikuti protokol pencegahan Covid-19 yang berlaku.

Usai acara kampanye itu juga dilaporkan sebanyak enam anggota tim kampanye Donald Trump dinyatakan positif Covid-19 setelah dilakukan pemeriksaan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler