Ungkap Donald Trump Izinkan Israel Serang Iran, Mantan Penasihat Gedung Putih Bikin Heboh

- 22 Juni 2020, 11:57 WIB
Buku The Room Where It Happened karya mantan penasihat keamanan nasional Amerika Serikat John Bolton.
Buku The Room Where It Happened karya mantan penasihat keamanan nasional Amerika Serikat John Bolton. /AP/Alex Brandon/


PR BEKASI - Mantan penasihat keamanan nasional Amerika Serikat John Bolton membuat kehebohan lewat buku memoarnya.

Dalam manuskrip yang bocor dari bukunya, John Bolton menyebut Presiden Amerika Serikat Donald Trump merestui Israel menyerang Iran.

Dikutip dari Times of Israel oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, Senin, 22 Juni 2020, dalam manuskrip memoar John Bolton yang bocor, Donald Trump disebut memberi lampu hijau kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menyerang Iran.

Donald Trump mengatakan kepada John Bolton, Juni 2017, bahwa dia telah menjanjikan dukungannya kepada Israel untuk tindakan seperti itu dalam pembicaraan langsung dengan Benjamin Netanyahu.

Baca Juga: Kembali Tersandung Kasus Hukum, John Kei 'The Godfather Jakarta' Disandingkan dengan Mafia Italia

Akan tetapi, dalam buku bertajuk The Room Where It Happened: A White House Memoir, Donald Trump dikatakan meminta John Bolton mengingatkan benjamin Netanyahu tentang sikapnya.

"Saya memperingatkan Donald Trump agar tidak menyia-nyiakan modal politik dalam upaya sulit untuk menyelesaikan perselisihan Arab-Israel dan sangat mendukung pemindahan kedutaan Amerika Serikat di Israel ke Yerusalem, dengan demikian mengakui itu sebagai ibu kota Israel," kata John Bolton dalam bukunya.

“Di Iran, saya mendesak agar dia (Donald Trump) terus maju untuk menarik diri dari perjanjian nuklir dan menjelaskan mengapa penggunaan kekuatan terhadap program nuklir Iran mungkin merupakan satu-satunya solusi yang bertahan lama,” katanya.

Baca Juga: Cek Fakta: Anies Baswedan Disebut Akan Jual Gedung Pemerintah Pusat Jika Ibu Kota Negara Pindah

dalam buku itu, Donald Trump juga berkata “Anda memberi tahu Bibi (Benjamin Netanyahu) bahwa jika dia menggunakan kekuatan, saya akan mendukungnya. Saya mengatakan kepadanya, tetapi Anda mengatakan kepadanya lagi,".

Dalam gugatannya, Departemen Kehakiman Amerika Serikat berargumen bahwa penerbitan buku The Room Where It Happened: A White House Memoir berisiko 'membahayakan keamanan nasional' melalui pengungkapan informasi rahasia yang diakses John Bolton selama 17 bulan menjabat di Gedung Putih.

Meski Washington memberi dukungan kepada Israel untuk menyerang fasilitas nuklir Iran, John Bolton berpendapat bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin skeptis Israel akan mengambil tindakan terhadap Teheran.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Times of Israel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x