Kutuk Aksi Militer Tiongkok, PM Taiwan Beri Sindiran: Urus Saja Gelombang Kedua Virus Corona

24 Juni 2020, 15:41 WIB
PERDANA Menteri Taiwan Su Tseng-cheng.* /Reuters/

PR BEKASI - Dalam kurun waktu dua minggu terakhir, dilaporkan militer Tiongkok telah menyerang kamp militer Taiwan setidaknya sebanyak delapan kali.

Dalam penyerangan tersebut, kata salah seorang dari militer Taiwan, menyebutkan bahwa pihak Tiongkok mengirim pasukan berupa pesawat yang memiliki bom ke zona pertahanan udara Taiwan.

Melihat begitu sporadisnya serangan militer Tiongkok terhadap militer Taiwan, Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-cheng sedikit geram dan akhirnya angkat bicara serta memberikan tanggapannya.

Baca Juga: Ikut Raker dengan Komisi VIII DPR, BNPB Ngadu Tak Memiliki Pakar Epidemiologi dalam Strukturnya 

Dilansir dari New York Times oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, Su Tseng-cheng mengatakan bahwa Tiongkok sebaiknya fokus dalam memerangi pandemi virus corona atau Covid-19 yang kembali muncul di Beijing ketimbang 'mengganggu' Taiwan dengan latihan militer di dekat pulau sengketa yang diklaim oleh Tiongkok.

"Tiongkok sangat besar dan tidak berhenti menggunakan kekuatan untuk berurusan dengan Taiwan. Tiongkok selalu begitu serius mengirim pesawat dan kapal mereka di sekitar Taiwan, benar-benar mengganggu Taiwan," kata dia.

Lebih lanjut, ia mengatakan sejatinya Taiwan berencana untuk menjadi kontributor perdamaian regional.

"Pada saat ini tampaknya gelombang kedua Covid-19 sedang terjadi di Beijing. Tiongkok sebagai negara besar harus meletakkan kekuatan nasionalnya dalam menjaga orang, mengurangi dampak epidemi, dan menjaga perdamaian regional. Itu akan lebih baik," ucapnya.

Baca Juga: Meksiko Diguncang Gempa Megathrust ke-9 Kali, BMKG Khawatirkan Peristiwa Sama Terjadi di Indonesia 

Gelombang kedua Covid-19 di Beijing muncul dari sekelompok orang di pusat makanan grosir hampir dua minggu lalu di Ibu Kota Tiongkok, kota yang berpenduduk lebih dari 20 juta orang.

Tiongkok sebelumnya telah mengklaim bahwa Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, dan mengatakan latihan di dekat pulau itu rutin dan dirancang untuk menunjukkan tekadnya melindungi kedaulatan daratan Tiongkok.

Namun, tampaknya Taiwan tidak menunjukkan minat apa yang direncanaan oleh Tiongkok yang otokratis.

Tiongkok tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya.

Baca Juga: Ikut Tren Lathi Challenge, Penari Didik Nini Thowok Buat Warganet Merinding 

Salah satu jenderal senior di Tiongkok pada Mei 2020 mengatakan, Tiongkok akan menyerang jika tidak ada cara lain untuk menghentikan Taiwan menjadi merdeka.

Tiongkok sangat curiga terhadap Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang dituduh berniat melakukan aksi separatis dan menyatakan kemerdekaan formal.

Sebelumnya, Tsai Ing-wen telah menyatakan bahwa Taiwan sudah menjadi negara merdeka yang nama resminya disebut Republik Tiongkok.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: NY Post

Tags

Terkini

Terpopuler