Jadi Kota Penyebar Wabah Covid-19, Kini Anak Muda Wuhan Mulai Padati Klub-klub Malam

23 September 2020, 12:56 WIB
Sekelompok anak muda yang tengah memadati sebuah klub malam di Wuhan, Tiongkok. /Mirror

PR BEKASI - Klub malam di Wuhan, Tiongkok telah beroperasi kembali.

Hal ini mengakibatkan banyak anak muda di Wuhan kembali memadati sejumlah area klub malam. Mereka pun sudah tak segan untuk saling berdesakan ataupun berdekatan.

Selama menikmati alunan musik di klub malam, mereka tidak mempermasalahkan lagi peraturan menjaga jarak aman ataupun menggunakan masker.

Semua tampak normal seperti sedia kala, sebelum terjadinya pandemi Covid-19.

Baca Juga: Tampil Tertutup dengan Gamis Senada, Jaksa Pinangki Diam Seribu Bahasa Saat Persidangan

Suasana di dalam klub malam tersebut memang sangat meresahkan jika dilihat dari kacamata negara lain. Mengingat, hingga saat ini seluruh negara di dunia masih berjuang untuk melawan pandemi Covid-19.

Namun, Pemerintah Tiongkok mengklaim bahwa negara mereka telah terbebas dari Covid-19 setelah menjadi negara dan kota pertama yang terserang wabah tersebut. Mereka juga mengklaim telah melewati 33 hari tanpa kasus baru.

Para pejabat pemerintahan juga mengatakan, tidak ada transmisi virus pada komunitas di Wuhan.

Selain tempat hiburan yang mulai beroperasi kembali, sejumlah penerbangan dari dan menuju Wuhan juga sudah mulai normal. Bahkan, kembali ke tingkat sebelum terjadinya pandemi Covid-19.

Baca Juga: Jadi Korban Kekerasan Seksual Orang Tuanya, Anak: Biarkan Saya Mati Saja, Dokter

Diketahui, sejak Mei 2020, Wuhan telah menjalani program pengujian massal untuk vaksin Covid-19 yang akan diluncurkan untuk 11 juta penduduk Kota Wuhan.

Pemerintah Tiongkok juga mengklaim akan memiliki vaksin Covid-19 yang siap digunakan publik pada November tahun ini.

Guizhen Wu, Kepala Ahli Biosafety di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Tiongkok mengatakan, dia sudah disuntik vaksin pada bulan April, dan tidak mengalami efek samping apa pun.

Selain itu, Pemerintah Tiongkok juga telah menyuntik puluhan ribu warganya dengan vaksin Covid-19 eksperimental.

Baca Juga: Bocah Bekasi Idap Penyakit Langka, Ibunya: Jari Kelingking Anak Saya Minggu Lalu Putus Sendiri

Meskipun para ahli merasa khawatir atas keamanan vaksin tersebut, yang diketahui belum menyelesaikan pengujian standar.

Namun, Guizhen Wu mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada orang yang sakit karena terinfeksi Covid-19 setelah disuntik vaksin tersebut.

"Sejauh ini, di antara orang-orang yang divaksinasi, tidak ada yang sakit karena penyakit tersebut (Covid-19)," kata Guizhen Wu, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Mirror.

Dia juga mengatakan bahwa sejauh ini skema vaksinasi bekerja dengan sangat baik dan tidak ada efek samping yang terjadi.

Hingga saat ini, hampir 1 juta orang di seluruh dunia telah meninggal setelah dinyatakan positif Covid-19, dengan jumlah kematian tertinggi dipegang oleh Amerika Serikat sebanyak 201.000 orang.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler