Diperiksa Otoritas Arab Saudi, Habib Rizieq: Mereka Mendapatkan Laporan Sampah dari Negeri Ini

11 November 2020, 09:54 WIB
Imam besar FPI, Habib Rizieq Shihab. /Galamedia

PR BEKASI - Setelah kepulangan dari Arab Saudi, Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di kediamannya petamburan, Jakarta Pusat, menyampaikan langsung keluh kesahnya selama tinggal di Makkah kepada para jamaahnya.

Ternyata salah satu tujuan kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia adalah adanya tuntutan kewajiban berdakwah di tanah air.

"Kalau tidak ada kewajiban dakwah di negeri ini saya tidak akan tinggalkan Makkah, kita cinta Makkah, Makkah luar biasa, satu negeri yang memang penuh keberkahan," ucapnya.

Baca Juga: 'Tangan-tangan Gaib' Berhasil Batalkan ILC Semalam, Fadli Zon: Mudah-mudahan Ini yang Terakhir

"Selama kita di Makkah, alhamdulillah, walaupun ada sedikit tantangan-tantangan, sedikit kesulitan-kesulitan tapi semua itu bisa teratasi dengan mudah," kata Habib Rizieq.

Lalu dirinya menjelaskan mengapa belakangan ini muncul aneka ragam isu tentang penangkapan, deportasi, overstay dan seterusnya. Habib Rizieq Shihab mengaku dirinya memang melakukan overstay.

"Iya saya memang overstay pada awalnya, jadi sebulan sebelum visa saya habis, saya waktu itu mendapat pencekalan tidak boleh pulang, tapi pencekalan tersebut bukan karena melanggar aturan bukan, bukan karena melanggar ketentuan keimigrasian bukan," ujar Habib Rizieq.

Baca Juga: Mengaku Sempat Diperiksa Otoritas Arab Saudi, HRS Tunjukkan Dokumen Perjanjian dengan Intelijen

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube FRONT TV, Rabu, 11 November 2020, jadi menurut beliau, kalo ada yang mengatakan karena ada pelanggaran dan pidana itu semua bohong dan fitnah.

"Jadi saya dicekal, itu ditulis dalam surat cekalnya karena alasan keamanan, biasanya kalau alasannya melanggar di situ ditulis, tapi di dokumen saya tidak ada kalimat melanggar, yang ada adalah untuk alasan keamanan," ucapnya.

Habib Rizieq pun tidak diam, dirinya terus melakukan lobi dengan pemerintahan dan otoritas di Saudi untuk mempertanyakan alasan keamanan yang dimaksud yang bagaimana.

Baca Juga: Cek Fakta: Habib Rizieq Shihab Dikabarkan Pernah Bersumpah Tidak Akan Pulang ke RI Seumur Hidupnya

"Kemudian kenapa saya tidak bisa pulang dan seterusnya, ini terjadi pembicaraan yang cukup panjang, tapi memang mereka sendiri mengaku, jadi saya ini di sana diperiksa oleh badan intelijen Saudi dan saya diperiksa oleh dewan keamanan Saudi," tuturnya.

Habib Rizieq menjelaskan berbagai alasan kenapa dirinya diperiksa yang salah satunya adalah merupakan laporan dari tanah air.

"Mereka mendapatkan laporan sampah dari negeri ini, jadi mereka bilang, kita mendapat informasi-informasi yang bohong, bahkan mereka bilang informasi sampah tentang Anda," ucapnya.

Baca Juga: Mengaku Ada Oknum dari RI yang Ingin Gagalkan Kepulangannya, Habib Rizieq: Pasti Sudah Merasa Menang

Habib Rizieq menceritakan bahwa ada oknum dari Indonesia yang melaporkan bahwa dirinya adalah buronan yang melarikan diri.

"Ada persoalan hukum yang saya hadapi, saya ini katanya red notice, kemudian ada lagi yang mengatakan kalo saya ini orang politik yang selalu bikin keributan di mana-mana yang bahaya untuk keamanan Saudi," tuturnya.

Menurutnya laporan ini bukan datang dari masyarakat biasa namun datang dari tingkat yang lebih tinggi yaitu negara.

Baca Juga: Sukses Turunkan Angka Kemiskinan Jadi yang Terendah, Puan Maharani Dianugerahi Bintang Mahaputra

"Laporan-laporan semacam ini, saya tidak mau menuduh siapa yang melapor si A, si B, atau si C, tapi ini ada dan ini bukan laporan dari orang biasa, kalo laporan dari orang biasa gak bakal dihiraukan oleh pemerintah Saudi, ini tingkat negara, bukan tingkat rw atau rt," ucapnya.

Tapi jelas Habib Rizieq, semua laporan itu dia buktikan kebenarannya, bahwa semua itu salah. Beliau sampai menerjemahkan SP3 miliknya ke dalam bahasa Arab untuk meyakinkan pihak saudi.

"Tapi semua kita buktikan, mereka bilang 'apa betul anda ini punya kasus hukum, ada 2 kasus hukum satu di Jakarta satu di Bandung', saya katakan kepada mereka saya tidak punya kasus hukum , saya punya SP3, SP3nya saya terjemahkan ke dalam bahasa arab," tuturnya.

Baca Juga: Berdiri Berjam-jam di Tengah Kerumunan, Kakek Sotong Meninggal Saat Tunggu Kedatangan Habib Rizieq

Sebab menurutnya jika tidak diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, polisi dan intelijen di sana tidak paham apa isi dari SP3 tersebut.

"Kalo saya serahkan SP3 langsung ya tentu polisi di sana gak paham, intelijen di sana gak paham apa isinya apa maksudnya, kita terjemahkan ke dalam bahasa Arab kita buat dokumen resmi," ucapnya.

Lalu Habib Rizieq pun menanyakan kepada mereka, tuduhan apa yang anda dapat dari pemerintah Indonesia?

Baca Juga: Baru Berkunjung ke Indonesia, Pompeo Yakin Trump Akan Pimpin Dua Periode Sebagai Presiden, Ada Apa?

"Oh anda ini melarikan diri dari Jakarta karena ada kasus hukum," kata mereka.

"Begitu mereka baca SP3nya mereka kaget, loh ini kan hukum udah selesai, kenapa kok masih dilaporkan anda tetap bersalah, jadi pemerintah Saudi sendiri yang menilainya dan membela saya," sambung Habib Rizieq.***

Editor: Puji Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler