Thailand Akan Legalkan Penggunaan Ganja Lewat Peraturan Baru, Disebut Punya Banyak Manfaat

- 28 November 2020, 15:15 WIB
Ilustrasi daun ganja yang akan mulai digunakan legal di Thailand.
Ilustrasi daun ganja yang akan mulai digunakan legal di Thailand. /CMElixirs/Pixabay

PR BEKASI - Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) Thailand dikabarkan tengah menyusun peraturan baru terkait izin penggunaan tanaman ganja rendah THC di negaranya.

Ganja yang selama ini menjadi salah satu zat psikotropika yang membahaykan dianggap berbeda untuk kalangan medis dan sejumlah sektor lainnya.

Rencana penggunaan ganja rendah THC tersebut nantinya akan dimanfaatkan sebagai bahan dasar untuk produk kosmetik dan makanan.

Baca Juga: Jelang Akhir Masa Jabatanya, SBY Mengaku Diserang dan Didiskreditkan Pihak Tertentu

Dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Thaiger pada Sabtu, 28 November 2020, menurut sekretaris jenderal BPOM Thailand, Paisal Dunkhum, peraturan ini akan mengatur penggunaan ganja dalam produksi tekstil, pakaian, obat-obatan, dan produk herbal. 

Sebelumnya, tanaman ganja dikenal sebagai salah satu tanaman yang kerap disalahgunakan dan masuk ke dalam kelompok narkotika hingga penggunaannya dilarang di sejumlah negara di dunia

Namun, ada beberapa bagian tanaman ganja yang ternyata memiliki kandungan psikoaktif tetrahydrocannabinol (THC) yang rendah yakni seperti daun, cabang, batang, kulit kayu, serat, dan akar.

Baca Juga: 8 Capaian Program PEN Direspons Baik, Airlangga Hartarto: Terbukti Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi

Berdasarkan informasi The Bangkok Post, Menteri Kesehatan Kiattiphum Wongrajit mengatakan bahwa Komite Pengendalian Narkotika memutuskan untuk mengeluarkan daun, cabang, batang, dahan, kulit kayu, serat, dan akar ganja, dari daftar narkotika pemerintah pada Selasa lalu.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: The Bangkok Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x