Genting! 70 Pemimpin Dunia Segera Umumkan Darurat Iklim Usai Pemanas Global Kian Parah

- 13 Desember 2020, 19:34 WIB
Ilustrasi gunung es Antartika.
Ilustrasi gunung es Antartika. /Pixabay

PR BEKASI – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres meminta para pemimpin dunia untuk mengumumkan keadaan "darurat iklim" di negara mereka untuk memacu tindakan serius guna menghindari pemanasan global yang terus mengancam.
 
Pernyataan tersebut disampaikan olehnya dalam pidato pembukaan KTT Ambisi Iklim, sebuah pertemuan virtual yang bertujuan membangun momentum untuk pengurangan emisi pemanasan global yang jauh lebih curam pada peringatan kelima kesepakatan iklim Paris 2015.
 
DIkutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, lebih dari 70 pemimpin dunia akan berpidato di KTT tersebut dalam satu hari.

Baca Juga: Klaim Raih Kemenangan Besar di Pilkada Sulut, Megawati: Kita Cinta Sulawesi Utara

“Di Paris, lima tahun lalu, kita berjanji untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat celsius (2,7 derajat Fahrenheit) sebanyak mungkin,” kata Antonio Guterres melalui tautan video.
 
Tetapi dia menunjukkan bahwa janji yang dibuat untuk memenuhi tujuan itu tidak cukup dan dalam beberapa kasus diabaikan.
 
Sekjen PBB memperingatkan bahwa jika komunitas global tidak mengubah arah, dunia mungkin sedang menuju peningkatan suhu "bencana" lebih dari 3C (5,4F) pada abad ini.
 
“Adakah yang masih menyangkal bahwa kita tidak sedang menghadapi keadaan darurat? Itulah mengapa hari ini, saya menyerukan kepada semua pemimpin dunia untuk mendeklarasikan Keadaan Darurat Iklim di negara mereka sampai netralitas karbon tercapai,” katanya.

Baca Juga: Redakan Ketakutan Masyarakat akan Vaksin, Luhut: Jokowi Siap Disuntik Ramai-ramai dengan Rakyat 

Menurutnya, keadaan darurat harus tetap ada sampai netralitas karbon tercapai, yang berarti tidak ada lagi gas rumah kaca tambahan yang dipompa ke atmosfer .
 
Dia mengatakan negara-negara G20 yang bertanggung jawab atas bagian terbesar dari polusi karbon telah menghabiskan 50 persen lebih banyak dalam paket penyelamatan mereka di sektor-sektor yang terkait dengan bahan bakar fosil daripada energi rendah karbon.
 
"Ini tidak bisa diterima. Kami tidak dapat menggunakan sumber daya ini untuk mengunci kebijakan yang membebani generasi mendatang dengan segunung hutang di planet yang rusak," kata Antonio Guterres.
 
Pria berkebangsaan Portugal itu juga mendesak negara-negara yang telah mengumumkan target nol bersih untuk menepati janji mereka dan untuk mempercepat pengurangan emisi sejalan dengan sains.

Baca Juga: Jelang Natal dan Tahun Baru 2021, Keuskupan Agung Jakarta Imbau Umat Katolik Tidak Mudik 

“Setiap negara, kota, lembaga keuangan, dan perusahaan perlu menyesuaikan rencana untuk mencapai nol emisi pada tahun 2050, dan mulai melaksanakannya sekarang, termasuk dengan memberikan target jangka pendek yang jelas,” katanya.
 
Sekjen PBB itu mengatakan sektor-sektor penghasil emisi utama seperti penerbangan dan pelayaran juga harus menyajikan peta jalan transformasional baru yang sejalan dengan tujuan ini.
 
“Tindakan iklim dapat menjadi katalisator untuk pekerjaan baru, kesehatan yang lebih baik, dan infrastruktur yang tangguh,” kata mantan Perdana Menteri Portugal tersebut.
 
Presiden China, Xi Jinping merupakan termasuk salah satu pemimpin dunia yang berpidato di KTT tersebut.

Baca Juga: Tanggapi Perbedaan Penembakan Laskar FPI, Jokowi: Indonesia Punya Lembaga Independen Komnas HAM 

Pemimpin Partai Komunis China tersebut menyerukan kepada komunitas internasional untuk mendukung kesepakatan Paris dan melakukan upaya yang lebih besar untuk memerangi perubahan iklim.
 
“Menghadapi tantangan perubahan iklim, umat manusia berbagi takdir yang sama, dan unilateralisme tidak akan membawa kita kemana-mana,” kata Xi Jinping.
 
"Hanya dengan berpegang pada multilateralisme, menekankan persatuan, dan mendorong kerja sama, kita dapat mencapai keuntungan bersama dan hasil yang sama-sama menguntungkan serta menguntungkan rakyat semua negara," tambah dirinya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x