Kalah di Pilpres 2020, Ini yang Akan Dilakukan Donald Trump Setelah Tinggalkan Gedung Putih

- 16 Desember 2020, 07:50 WIB
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump /NY Times /NY Times

Baca Juga: 274 Wartawan Dipenjara Sepanjang 2020, CPJ: Rekor, Jumlah yang Mengerikan di Tengah Pandemi Covid-19

Tetapi Trump menghadapi tantangan keuangan yang signifikan, termasuk pukulan pada merek bisnisnya karena kepresidenannya yang terpolarisasi dan kepemilikan industri real estat, perjalanan, dan rekreasi dari pandemi virus corona.

Forbes memperkirakan pada September lalu bahwa kekayaan bersih Trump turun sekitar 600 juta dolar Amerika (Rp8.5 triliun) pada tahun sebelumnya, menjadi 2.5 miliar dolar Amerika (Rp 35.352 triliun). The New York Times melaporkan Trump secara pribadi telah berutang 421 juta dolar Amerika (Rp 5.9 triliun) dari utang perusahaannya.

Trump, yang menolak untuk mengakui kekalahannya dalam pemilu dan terus membuat klaim tak berdasar atas penipuan pemilu yang meluas, telah mengatakan kepada sekutunya bahwa dia sedang mempertimbangkan pencalonan presiden berikutnya.

Baca Juga: Fraksi PSI 'Diejek' Semua Anggota DPRD Jakarta, Tsamara Amany: Dimusuhi Satu Republik pun Kami Siap!

Dia bahkan mengatakan untuk tidak menghadiri pelantikan Joe Biden dan mengumumkan pencalonannya pada 2024 hari itu juga, sebuah langkah yang akan memungkinkan dia untuk melanjutkan kampanye yang dia lakukan pada tahun 2016 dan 2020.

Langkah Trump itu akan mempersulit tokoh Partai Republik lainnya yang mempertimbangkan untuk maju Pilpres AS 2024, termasuk Wakil Presiden Mike Pence, mantan Duta Besar PBB Nikki Haley dan Senator Marco Rubio dan Tom Cotton, yang harus mempertimbangkan apakah akan melawan Trump.

Sementara, Konstitusi AS memungkinkan presiden untuk dipilih dua kali dan persyaratannya tidak harus berturut-turut.

Baca Juga: Ratusan Massa Datangi Polres Metro Bekasi Minta Habib Rizieq Dibebaskan, Polisi Beri Penjagaan Ketat

Diketahui, Grover Cleveland adalah satu-satunya presiden AS yang menjabat selama dua periode tidak berturut-turut. Dia meninggalkan Gedung Putih pada tahun 1889 setelah dikalahkan untuk pemilihan ulang dan menang pada tahun 1893.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah