PR BEKASI - Menteri Luar Negeri Selandia Baru mengatakan bahwa negaranya bersedia untuk membantu mendamaikan perselisihan diplomatik yang tengah terjadi antara negara tetangganya yakni, Australia dan China.
Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Nanaia Mahuta pada Selasa, 15 Desember 2020 kemarin.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa menjadi tuan rumah KTT Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) tahun depan memberikan kesempatan bagi Selandia Baru untuk membawa kedua belah pihak ke meja perundingan.
Baca Juga: Diduga Mabuk, Artis Salshabilla Adriani Terlibat Kecelakaan Beruntun di Kawasan Kemang
"Apakah saya percaya bahwa mungkin ada peluang bagi Selandia Baru untuk menciptakan lingkungan yang berbeda dan melakukan percakapan? Ya, saya bersedia," kata Mahuta di gedung parlemen Beehive di Wellington, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Rabu, 16 Desember 2020.
Wanita berusia 50 tahun ini mengungkapkan bahwa menjadi tuan rumah APEC mungkin merupakan sebuah kesempatan. Tetapi, kedua belah pihak tersebut harus bersedia untuk bersatu.
"Dan saya pikir menjadi tuan rumah APEC mungkin merupakan sebuah kesempatan...tetapi kedua belah pihak harus bersedia untuk bersatu dan mengalah di beberapa area di mana mereka saat ini tidak saling berhadapan," kata Mahuta.
Baca Juga: Novel Baswedan: Ketika Penegak Hukum Korupsi, Maka Semua Masalah dan Kejahatan Akan Terjadi
Diketahui bahwa hubungan kedua negara itu tengah memburuk karena campur tangan asing baru dan undang-undang investasi di Australia, seruan untuk penyelidikan tentang asal-usul virus corona, dan pemblokiran China pada ekspor Australia.
Editor: Puji Fauziah
Sumber: Reuters