Hubungan dengan AS Memanas, Iran Dikabarkan Mulai Bangun Fasilitas Nuklir Bawah Tanah

- 19 Desember 2020, 07:47 WIB
Ilustrasi nuklir
Ilustrasi nuklir //Pixabay

PR BEKASI - Pemerintah Iran dilaporkan tengah memulai pembangunan fasilitas nuklir bawah tanah di wilayah Fordo seiring hubungannya yang memanas dengan Amerika Serikat (AS).

Hal tersebut diketahui dari foto satelit yang diterima oleh The Associated Press dari Maxar Technologies pada Jumat kemarin.

Ditanyakan mengenai hal tersebut, pemerintah Iran belum secara terbuka mengakui bahwa adanya konstruksi baru di Fordo. Diketahui bahwa Barat pertama kali menemukan pembangunan fasilitas nuklir di sana pada 2009.

Baca Juga: Bungkam Soal Uighur, Koalisi Muslim Amerika Tuduh Negara-negara OKI Takut dengan China

Selain itu,  tujuan pembangunan masih juga belum jelas, aktivitas apa pun di Fordo diyakini memicu kekhawatiran baru di penghujung masa pemerintahan Presiden AS, Donald Trump. 

Sebelumnya, Iran sudah membangun fasilitas nuklir Natanz setelah ledakan misterius pada Juli lalu yang ditengarai oleh sabotase.

Sementara, ahli di James Martin Center for Nonproliferation Studies di Middlebury Institute of International Studies yang mempelajari Iran, yakni Jeffrey Lewis mengatakan bahwa arah program nuklir Iran diawasi.

Baca Juga: 37 Anggota FPI Diduga Pernah Terlibat Terorisme, Pengamat: Pemerintah Harus Telusuri

"Setiap perubahan di situs ini akan diawasi dengan cermat sebagai tanda ke mana arah program nuklir Iran," kata Jeffrey Lewis, seorang ahli di James Martin Center for Nonproliferation Studies di Middlebury Institute of International Studies yang mempelajari Iran, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Arab News pada Sabtu, 19 Desember 2020.

Namun, Perwakilan Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak segera menanggapi permintaan komentar. Begitu pula dengan Badan Energi Atom Internasional, yang inspekturnya berada di Iran sebagai bagian dari kesepakatan nuklir.

Konstruksi di situs Fordo dimulai pada akhir September lalu. Gambar satelit itu menunjukkan bahwa konstruksi berlangsung di sudut barat laut situs tersebut, dekat kota suci Syiah Qom sekitar 90 kilometer barat daya Teheran.

Baca Juga: Buat Resah Para Orang Tua, Ratusan Pelajar yang Diculik Berhasil Diselamatkan Aparat Keamanan

Foto satelit 11 Desember lalu menunjukkan bahwa penggalian untuk sebuah bangunan dengan lusinan pilar. Pilar semacam itu dapat digunakan dalam konstruksi untuk menopang bangunan di zona gempa.

Kemudian, lokasi konstruksi di barat laut fasilitas bawah tanah Fordo, dibangun jauh di dalam gunung untuk melindunginya dari potensi serangan udara. Situs ini berada di dekat bangunan pendukung dan penelitian dan pengembangan lainnya di Fordo.

Di antara gedung-gedung itu adalah Pusat Teknologi Vakum Nasional Iran. Teknologi vakum merupakan komponen penting dari sentrifugal gas uranium Iran, yang memperkaya uranium.

Baca Juga: Tito Karnavian Resah dengan Imbauan 3M: Saya Sering Komplain, Harusnya Ditambah Jadi 4M

Sementara itu, Pada 2018, Trump secara sepihak menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran, di mana Teheran telah setuju untuk membatasi pengayaan uraniumnya dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi.

Ketika AS menaikkan sanksi, Iran secara bertahap dan secara terbuka meninggalkan batas kesepakatan karena, serangkaian insiden yang meningkat mendorong kedua negara ke ambang perang pada awal tahun.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: arabnews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x