Tanpa tanda tangan Donald Trump pada undang-undang anggaran pengeluaran negara, maka sekitar 14 juta orang di Amerika Serikat bisa kehilangan akses bantuan langsung tunai.
Shutdown sebagian di AS kemungkinan akan dimulai hari ini Selasa, 29 Desember 2020, kecuali Kongres setuju untuk menghentikan kesenjangan anggaran pendanaan pemerintah.
Setelah berbulan-bulan silang pendapat, politikus Partai Demokrat dan Partai Republik menyetujui paket anggaran pengeluaran pemerintah pada akhir pekan lalu, yang juga mendapat dukungan Gedung Putih.
Presiden Donald Trump tidak keberatan dengan syarat kesepakatan atau sebelum Kongres melakukan pemungutan suara pada Senin malam, 21 Desember 2020
Baca Juga: Laporkan Kasus Pertama Varian Baru Covid-19, Prancis Catatkan Ribuan Kasus Sehari di Akhir Pekan
Akan tetapi, setelah pemungutan suara, Donald Trump terus menyampaikan protesnya jika rancangan undang-undang itu memberikan terlalu banyak uang pada kepentingan khusus, proyek budaya, dan bantuan asing.
Dalam anggaran itu, ada stimulus sebesar 600 dolar AS untuk jutaan masyarakat Amerika Serikat yang saat ini terseok-seok karena pandemi dan Donald Trump ingin anggaran di sektor itu dinaikkan menjadi 2.000 dolar AS,
“Sederhananya, saya ingin anggaran untuk masyarakat kita diperbesar menjadi 2.000 dolar AS, ketimbang 600 dolar AS seperti yang termaktub di rancangan undang-undang,” kata Donald Trump, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Selasa, 29 Desember 2020.
Baca Juga: Polairud Polda Metro Jaya Ikut Sediakan Layanan Rapid Test Gratis di Muara Angke
Selanjutnya, penolakan Donald Trump tersebut pun telah mendapat teguran dari Presiden terpilih AS 2020, Joe Biden. Ia menyerukan agar Trump segera mengambil sikap.
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: Reuters