DJ Palestina Ditangkap Akibat Nekat Gelar Pesta di Situs Pemakaman Nabi Musa

- 31 Desember 2020, 19:02 WIB
Ilustrasi seorang DJ yang tengah melakukan aksinya di tengah panggung.
Ilustrasi seorang DJ yang tengah melakukan aksinya di tengah panggung. /PIXABAY/

PR BEKASI - Warga Palestina dikejutkan dengan aksi seorang DJ yang menggelar pesta di situs pemakaman Nabi Musa.

Tidak tinggal diam, Otoritas Palestina menangkap seorang DJ yang dikabarkan telah menggelar sebuah pesta pada hari Sabtu pekan lalu tersebut.

Dikabarkan bahwa atas perbuatannya tersebut, seorang DJ itu ditahan selama kurang lebih 15 hari.

Baca Juga: FPI Ganti Nama Jadi Front Persatuan Islam, Ruhut Sitompul: Tidak Ada Malunya Hadapi Kekalahan

Tindakan DJ itu dinilai sangat tidak terpuji hingga membuat warga Palestina marah dan tak terima.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs Haaretz pada Kamis, 31 Desember 2020, pesta tersebut digelar di sebuah situs suci Muslim di Tepi Barat telah menyebabkan beberapa penangkapan, termasuk pemimpin DJ Sama Abdulhadi, dan mendorong Otoritas Palestina untuk meluncurkan komisi penyelidikan, setelah peristiwa tersebut memicu kritik tajam di antara warga Palestina.

Puluhan anak muda Palestina dari Yerusalem Timur, Ramallah dan Bethlehem menghadiri pesta pada Sabtu pekan lalu di suatu tempat yang menurut kepercayaan Muslim merupakan tempat Nabi Musa dimakamkan.

Baca Juga: Total 3 Juta Vaksin Sinovac di Tanah Air, Menkes: Insyaallah Akan Didistribusikan di 34 Provinsi

Selain itu, para peserta juga kedapatan membawa alkohol dalam jumlah besar ke situs dekat Jericho, yang dibangun pada abad ke-12 dan termasuk masjid dan asrama untuk pengunjung.

Klip video dari partai tersebut diunggah di media sosial, memicu tanggapan marah di antara warga Tepi Barat Palestina. Ada kritik luas terhadap Otoritas Palestina, yang disalahkan karena menyetujui partai tersebut.

Sementara, Perdana Menteri (PA) Palestina Mohammad Shtayyeh menyerukan untuk membawa mereka yang bertanggung jawab atas partai tersebut ke pengadilan dan PA membentuk komisi penyelidikan.

Baca Juga: Kenang Wasiat Gus Dur, Khofifah Indar Parawansa: Beliau Lebih Suka Disebut 'Bapak Kemanusiaan'

Pasukan keamanan PA menangkap sejumlah peserta, termasuk Abdulhadi, salah satu penyelenggara yang dijuluki "ratu tekno Palestina," lapor warga Palestina.

Menurut laporan di media sosial, kompleks itu disewa oleh perusahaan produksi, yang mengizinkan menyewakan situs tersebut, sementara otoritas penegak hukum PA menutup mata.

Kemudian, warga Palestina menghancurkan furnitur yang digunakan oleh asrama di Nabi Musa.

Baca Juga: Aktivitas Vulkanik Meningkat, Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara Hingga 31 Maret 2021

Sementara, ratusan pemuda Yerusalem Timur yang dimarahi oleh rombongan itu tiba di Nabi Musa pada Sabtu malam dan mengusir para pengunjuk rasa. Pada hari Minggu, puluhan orang tiba di lokasi dan mengadakan ibadah di sana, juga menghancurkan dan membakar furnitur dan peralatan yang digunakan asrama.

Pejabat senior pemerintah Palestina memperingatkan terhadap upaya memanfaatkan insiden tersebut untuk menyerang pemerintah.

Namun, pada saat yang sama, kalangan liberal Palestina mengecam penyelenggaraan partai tersebut dan keberatan dengan penggunaan kebebasan berekspresi dan nilai-nilai liberal untuk membenarkannya.

Baca Juga: Malam Ini Konser Online Musisi Korea Selatan Spesial Tahun Baru, Bisa Disaksikan Gratis di YouTube

Di media sosial, warga Palestina mengatakan bahwa insiden itu dapat memberi Israel legitimasi untuk merusak situs-situs suci atau mengizinkan pihak serupa, dengan menerapkan prinsip kebebasan berekspresi.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Haaretz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x