Donald Trump berulang kali membuat klaim palsu bahwa pemungutan suara telah dicurangi dan mendesak para pendukungnya untuk membantu membalikkan kekalahannya.
Kekacauan terjadi setelah Donald Trump, yang sebelum pemilu menolak untuk memberikan kekuasaan secara damai jika dia kalah, berbicara kepada ribuan pendukung di dekat Gedung Putih dan mengatakan kepada mereka untuk berunjuk rasa ke US Capitol untuk mengungkapkan kemarahan mereka pada proses pemungutan suara.
Donald Trump mengatakan kepada pendukungnya untuk menekan pejabat terpilih mereka untuk menolak hasil dan mendesak mereka "untuk melawan."
Selanjutnya, beberapa tokoh Republik di Kongres AS mengkritik keras Donald Trump dan menyalahkannya karena menyebabkan kerusuhan di US Capitol.***